Written By Juwita on Wednesday, December 9, 2009 | 6:12 AM
Perkembangan etnis pakpak semakin hari semakin bertambah tersebar mendiami wilayah Suak Simsim (di Kabupaten Pakpak Bharat), Suak Keppas (di Kabupaten Dairi), Suak Pegagan (di Kabupaten Dairi), Suak Boang (di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam) dan Suak Kelasen (di Kabupaten Humbang Hasundutan) serta tersebar diseluruh penjuru nusantara bahkan dunia.
Senja di Delleng Simpon, terlihat dari Desa Ulumerah
Etnis Pakpak adalah satu suku bangsa sebagai bagian NKRI yang memiliki budaya tersendiri. Budaya ini harus tetap dipelihara sebagai asset dan identitas etnis Pakpak. Harus ada tindakan-tindakan agar budaya ini tetap terpelihara. Namun sampai saat ini belum ada hal yang menonjol sebagai “tembok kokoh” untuk menjaga dan memelihara budaya Etnis Pakpak agar tetap lestari. Cukup beralasan jika masyarakat Pakpak segera menciptakan Pusat Budaya Pakpak misalnya satu kawasan yang tertata menarik dan sedemikian rupa sehingga menjadi satu kawasan Wisata Adat sebagai pusat budaya.
Wisata Adat Pakpak di Delleng Simpon
Untuk mewujudkan cita-cita ini, satu opini adalah pembangunan Wisata Adat Pakpak Lima Suak di Delleng Simpon Kabupaten Pakpak Bharat. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat memiliki potensi yang besar untuk mewujudkan ini. Harus ada gebarakan besar pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat khususnya yang mengarah pelestarian budaya Pakpak sekaligus bernilai ekonomi yang bisa menggerakkan roda pembangunan Kabupaten ini. Kabupaten Pakpak Bharat kedepan harus bisa jadi pusat budaya dan pustaka visual budaya Pakpak.
Sun Rise di Delleng Simpon
Mengapa di Kabupaten Pakpak Bharat..?
Dari lima suak yang mendiami ulayat suku pakpak di atas, faktanya mayoritas penduduk asli suku pakpak yang mendiami satu daerah adalah di Kabupaten Pakpak Bharat;
Dari segi letak geografis Kabupaten Pakpak Bharat berada ditengah-tengah kelima suak pakpak sehingga menjadi titik focus yang bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat Pakpak dari semua suak dengan mudah;
Nilai budaya dan Adat Pakpak di Kabupaten Pakpak Bharat masih terpelihara dengan sempurna, belum ada campur baur dengan budaya etnis lain;
Situs peninggalan budaya Pakpak banyak ditemui di Kabupaten Pakpak Bharat seperti mejan, rumah adat dan tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah dan legenda serta orang-orang tua sebagai ahli adat yang memiliki pengetahuan budaya Pakpak secara turun-temurun.
Mengapa di Delleng Simpon..?
Delleng Simpon yang memiliki panorama alam yang sangat indah memiliki nilai wisata yang menarik untuk dikunjungi. Delleng simpon adalah puncak gunung tertinggi di Kabupaten Pakpak Bharat. Selama ini Delleng Simpon menjadi daerah tujuan wisata lokal yang ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Tak hanya masyarakat Pakpak, para pendatang dari daerah lainpun kagum akan keindahan dari panorama alam Delleng Simpon.
Kawasan Delleng Simpon merupakan batas wilayah pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat dengan Kabupaten Humbang Hasundutan. Kawasan disekitar Delleng Simpon memiliki peninggalan-peninggalan budaya yang tinggi seperti Mata Air Eluh Berru Tnambunen, Perkemenjenan (kebun kemeyan) sebagai mata pencarian masyarakat, Barati untuk Merbanto, situs-situs budaya seperti Mejan, Rumah Adat, Lae Merah (sungai yang berwarna merah alami) serta Legenda Silaan di Desa Ulumerah;
Berada di kawasan jalan propinsi yang mudah untuk dikunjungi.
Mata air di kaki Delleng Simpon, memiliki Legenda yang terbentuk dari Air Mata Berru Tinambunen (Eluh Berru Tinambunen)
Banyak hal menarik yang bisa diciptakan di kawasan ini sehingga layak untuk dikunjungi. Secara umum kawasan ini telah memadai sebagai Pusat Budaya Pakpak, tinggal penataannya yang bersifat teknis. Masyarakat Pakpak telah banyak menjadi sarjana-sarjana yang ahli dibidang pembangunan infrastruktur, ahli wisata dan budaya, ini bisa di berdayakan. Sumbangan-sumbangan semua pihak tentu sangat diharapkan agar dicapai satu keberhasilan. Diharapkan selain menjadi pusat Budaya Pakpak kawasan ini sekaligus menjadi daerah tujuan wisata yang bisa menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Pakpak Bharat.
Satu perbandingan yang relevan, hal semacam ini telah berhasil dilaksanakan oleh Kabupaten Dairi yaitu pembanguna Taman Wisata Iman (TWI) di Sitinjo Dairi. Saat ini TWI menjadi satu asset wisata Kabupaten Dairi yang mampu menambah pendapatan asli daerah.
Mengapa Pakpak Bharat tidak…? Kapan lagi Pakpak Bharat jadi Nduma seperti yang dicita-citakan..?
Tindakan-tindakan besar dan tepat harus segera dilaksanakan. Atau biarkan saja “kuda” pembangunan jalan ditempat, bertahan digilas “kuda-kuda” lainnya..?
Otonomi daerah yang melahirkan Kabupaten Pakpak Bharat secara umum disambut dengan rasa gembira oleh masyarakat Pakpak khususnya masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat. Dengan berdirinya kabupaten Pakpak Bharat maka diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengatur dirinya sendiri “menunggang kuda” pembangunan menuju kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera (nduma) dengan usaha penggalian-penggalian potensi yang ada.
Written By Juwita on Monday, December 7, 2009 | 3:00 AM
Berdasarkan Keputusan Bupati Pakpak Bharat Nomor 0916 Tahun 2009 tanggal 07 Desember 2009 tentang Penetapan Kelulusan Hasil Seleksi Ujian CPNS Daerah Kabupaten Pakpak Bharat bersama ini diumumkan kepada peserta yang nama dan nomornya tercantum dalam Lampiran Pengumuman ini dinyatakan lulus segera melengkapi berkas persyaratan pengangkatan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil, sebagai berikut :
a. Surat Permohonan diatas kertas segel/materai @Rp.6000,- sebanyak 2(dua) lembar yang ditujukan kepada Bupati Pakpak Bharat di Salak;
b. Fotocopy STTB/Ijazah, transkrip nilai yang disahkan oleh pejabat yang berwenang sebanyak 2 (dua) lembar;
c. Daftar Riwayat Hidup ditulis tangan sendiri dengan huruf cetak memakai tinta hitam cair (Model SK BKN No.11 Tahun 2002) sebanyak 2(dua) set;
d. Surat Keterangan Berbadan Sehat dari Dokter Pemerintah sebanyak 2 (dua) lembar;
e. Surat Keterangan Berkelakuan Baik (SKBB) dari Polri sebanyak 2 (dua) lembar;
f. Surat Pernyataan 5 (lima) point sesuai dengan Peraturan Pemerintah 98 Tahun 2000 sebanyak 2 (dua) lembar;
g. Asli Kartu Pencari Kerja (AK/1) yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Sosial sebanyak 2 (dua) lembar;
h. Fasfoto Hitam Putih ukuran 3 x 4 cm sebanyak 10 (sepuluh lembar);
i. Surat Keterangan Bebas dari Pengaruh NARKOBA (Hasil test dari Rumah Sakit Umum Pemerintah) sebanyak 2 (dua) lembar;
j. Surat Perjanjian bersedia Tidak pindah dari Kabupaten Pakpak Bharat minimal 10 (sepuluh) tahun setelah diangkat menjadi PNS sebanyak 2 (dua) lembar;
k. Foto copy sah Surat Keputusan Pengangkatan dan Surat Pernyataan masih bekerja dari Pimpinan Instansi/Perusahaan dengan menunjukkan aslinya sebanyak 2 (dua) lembar.
Kelengkapan berkas persyaratan tersebut diatas diserahkan langsung oleh yang bersangkutan (tanpa perantara) kepada Bupati Pakpak Bharat Cq. Kantor Kepegawaian Daerah Kabupaten Pakpak Bharat mulai tanggal 08 s/d 21 Desember 2009, setiap hari jam kerja dengan membawa asli Kartu Peserta Ujian. Pelamar yang tidak melengkapi dan tidak menyerahkan berkas persyaratan dimaksud sampai dengan tanggal 21 Desember 2009 dinyatakan yang bersangkutan mengundurkan diri sekali lagi mengundurkan diri dari Calon Pegawai Negeri Sipil.
Written By Juwita on Sunday, November 8, 2009 | 8:00 AM
Oleh : Ir. R.M. Boangmanalu
Njuah-njuah mo banta karinana.
Menjaka berita ikutanta nai Pakpak Bharat mengenai naing lot penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS), sebagai putera Pakpak saya sangat prihatin, merasa mela, terhina memege berita idi karinana, alana lot nina berita i Salak nai kennah mengkepengi asa ndorok iterima jadi CPNS, merdemu misen nipidoken mi :
Para pejabat pemerintah Pakpak Baharat asa mengelangkah mo kene secara jujur, ket pake hati nurani yang tulus, ulang mengakkali, alana kum penerimaen CPNS sesuai instruksi Presiden oda perlu mengkepengi, tapi murni hasil tes
Mendahi para pejabat Pakpak Bharat enget ke bakune perjuangenta tikannai lako peteridahken adat ket sukunta lewat Medan Fair, sampai kita piga-piga kali menjumpai Bupati Dairi asa ipetaridah kita mijelma mbellang, kepeken bagendari nggo mo kita mulai jadi peminpin ikutanta sendiri, tapi mula bagen nola ngo cara ndene, percuma ngo perjuangen partuanta para penggagas/pendiri Kabupaten Pakpak Bharat, ket idike mo bedana kita ket sidebannai.
Enget ke pepatah namendok : Orang yang menhargai pahlawannya, adalah orang yang mau maju, ulang mo kene bage Kacang lupa kulitnya.
Mendahi para pemuda/pemudi dan para kaum mahasiswa putera/i Pakpak, mari bersatu memajuken kutanta, buat suatu wadah untuk memonitor sekaligus membantu semua program pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat
Mendahi LSM, deket karina organisasi kepemudaan marangpe perkumpulan/forum rembuk kade i nalot ikutaen asa mersada kata/arih kene, ulang ue kene gabe ipsarut kalak na mertujuen memecah belah kita.
Enget ke tennah empungta : kita kennah mersitongkel-tongkelen ngo bage sukat irebben, asa dapet kade sinipercinta ni ukuta meraduna.
Mendahi para pemuda/i Pakpak yang sudah meraih gelar mulai S1, saya perlu sampaikan di sini suatu contoh baik yang perlu kita tiru : yaitu denganta suku Karo, pada umumnya ia cari pasangan sama-sama karo, makanya mereka cepat maju, atau kalupun mereka punya isteri / suami dari suku lain, dia tetap mengajarkan dan mengajak isteri/suaminya mempelajari bahasa, adat dan cinta akan tanah kelahirnnya (Karo)
Tapi kelemahan kita justeru di kepintaran kita, kenapa saya berkata demikian ialah : kita umumnya orang Pakpak pintar/pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan, pintar menguasai semua bahasa apalagi bahasa batak, walaupun sebelumnya kita tidak pernah kenal/mendengarnya sama sekali, namun bila kita berada/tinggal di daerah itu ± (1s/d 2) minggu kita sudah mengerti dan bisa berkomunikasi dengan bahasa daerah tersebut, belum lagi kepandain menyesuaikan diri (namun kalau menurut saya ada rasa/sifat malu bagi kita orang Pakpak mengakui/memperkenalkan identitas/marganya) pada orang ia temui, apalagi menunjukkan bahasa dan budayanya secara berani/konsekwen seperti saudara kita suku lain.
Lihat contoh ada marga Tobing, Sinaga, Hutabarat yang sudah mulai dari nenek moyangnya lahir/tinggal di Salak, mereka tidak pernah mau menghilangkan identitasnya sebagai orang toba dan marganya tidak pernah mau disamakan.dimasukkan ke salah satu marga yang ada di Salak/Pakpak, apalagi sampai menghilangkannya sama sekali.
Sifat seperti ini kami himbau bagi para putera-puteri Pakpak dimanapun berada dan dalam kondisi apapun, tetap pertahankan identitasmu/margamu dan asal-usulumu. Saya salut dulu membaca Pakpak Online ada anak SMP bahkan SD berani menunjukkan identitas marganya, walaupun ia sendiri mungkin belum tahu/paham persis suku/marganya, bagi Brenda Banurea di Semarang teruskan cita-cita dan perjuanganmu. Saya berharap bagi semua orang Pakpak di seantero dunia ini mengajari dan memperkenalkan pada anak cucunya identitas kita. Maka saya yakin ke depan suku kita Pakpak pasti maju dan dikenal orang.
Disini saya tidak bermaksud melarang kita kawin dengan suku lain, tapi yang penting kita terutama kamu laki-laki, harus menjadi pemimpin di kelurga kita termasuk tugas menanamkan budaya, bahasa, adat dan lainnya yang berhubungan guna melestarikan sukunta.
Terahir kepada LSM, dan ikatan Pemuda, ket perpulungen Pakpak si lot ikuta en asa engket ke kimonitor penerimaan CPNS bagendari en, mela lot penyimpangan asa kumpulken data-datana, asa tapesakat mi yang berwenang termasuk mi KPK, bila perlu mi Mendagri, Menko Kesra, Meneg PAN, Meneg PPN/Ketua Bapenas.
Mula lot ne perlu menghubungi aku misen hubungi ke : Tel: HP. 08121752104, 031-61070358 marangpe email : rmboangmanalu@barata.co.id
Selamat menjalankan tugas buat Pejabat Kabupaten Pakpak Bharat, DPR lakukan tugasmu sebagai control dan pengayom rakyat, karena anda semua adalah wakil-wakil masyrakat Pakpak di pemerintahan, jadi sudah sepantansnya untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat khususnya dan seluruh suku Pakpak pada umumnya dimanapu sekarang berada, bukan malah untuk memelaratkan rakyat.
Written By Juwita on Wednesday, October 28, 2009 | 4:00 PM
Njuah-Njuah... Njuah-Njuah...!!
Tak terasa telah hampir satu tahun Pakpak Bharat Blog lahir di dunia maya, ada rasa senang dan bahagia karena pengunjung blog ini sejalan bertambah usia maka semakin bertambah juga pengunjungnya. Blog ini kami sajikan sebagai Media Informasi Online Pakpak Bharat, yang selalu update dengan beragam informasi dari Kabupaten Pakpak Bharat.
Kami sadar blog ini masih banyak kekurangan disana-sini, baik dari segi tampilan, cara penyampaian dan terutama informasi yang kami sajikan belum selengkap yang kita harapkan.
Ucapan terimakasih ikhlas seutuhnya kami ucapkan kepada Partua Nami/ Puhun/ Mamberru/ Empung/ Kaka/ Anggi yang selalu mengunjungi blog ini untuk mendapatkan informasi-informasi dari Pakpak Bharat. Berkat kita semua, Hari ini blog tercinta ini telah masuk dalam perhitungan peringkat Search Engine Google walau masih peringkat 1/10, hal ini memacu semangat kami untuk tetap berusaha meningkatkan kualitas blog ini. Harapan kita nantinya, blog ini menjadi media informasi online Pakpak Bharat yang sanggup memuaskan harapan kita yang selalu haus dengan iniformasi.
Blog ini adalah milik kita bersama, khususnya warga Pakpak Bharat di penjuru dunia, bisa kita jadikan untuk mendapatkan informasi dan memantau perkembangan daerah kita sekaligus media silaturahmi "pepalum teddoh".
Kami harapkan peran kita semua untuk berpartisipasi saling berbagi melalui blog ini. Pengunjung yang mungkin memiliki Artikel, Opini, Cerita dan Informasi yang berhubungan dengan Pakpak Bharat dapat mengirimkannya kepada kami untuk dimuat di halaman ini. Bisa berupa cerita/sukut-sukuten, profil kuta/daerah, wisata, opini membangun atau gallery gambar kebudayaan seperti mejan dan alat-alat budaya pakpak.
Silahkan dikirimkan via email ke alamat: admin@pakpakbharatblog.co.cc Isinya diharapkan tidak bertentangan dengan hukum, adat-istiadat dan tidak mengandung SARA. Kami akan mencantumkan identitas anda sebagai sumber pengarang.
Semoga blog ini sanggup menjadi satu sumbangan untuk memajukan Pakpak Bharat. Kami menyadari walau ini kecil, sedikit banyak bisa berperan untuk pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat, karena informasi sangatlah penting.
Terakhir, ada baiknya saat berkunjung untuk meninggalkan Pesan/Kesan atau Opini pada Buku Tamu dengan mencantumkan identitas yang jelas.
Usaha kami adalah selalu berusaha menyempurnakan blog ini. Semoga....!!
Written By Juwita on Sunday, October 25, 2009 | 11:04 PM
Sesuai SK Bupati Pakpak Bharat nomor 810/4494/KKD/XI/2009 tanggal 23 Oktober 2009 jumlah formasi CPNS yang dibutuhkan Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebanyak 526 orang.
Jumlah tersebut terdiri dari: 1. Tenaga guru sebanyak 144 orang 2. Tenaga kesehatan sebanyak 90 orang 3. Tenaga Teknis/administrasi 292
Kualifikasi pendidikan yang tersedia yaitu S1/A4, D3, D2 dan SMK. Sayangnya untuk formasi SMU/SLTA/MAN tidak tersedia, padahal mayoritas penduduk Pakpak Bharat adalah tamatan SMU.
Berikut formasi lengkapnya dan jumlah yang dibutuhkan : I. TENAGA GURU GURU TK NEGERI PEMBINA: Guru TK; D2 PGTKdan A-II/Sertifikasi Profesi atau S1 PGTK dan A-IV/ Sertifikasi Profesi: 3; GURU SD NEGERI: Guru Kelas SD: D2 PGSD dan A-II /Sertifikasi Profesi atau S1 PGSD dan A-IV /Sertifikasi Profesi: 40; Guru Agama Islam: S-1/A4 Pendidikan Agama Islam /Profesi: 4; Guru Agama Kristen: S1 Pendidikan Agama Kristen /Profesi: 4; Guru Penjas SD: S1/A4 Penjas: 6; GURU SMP NEGERI: Guru Agama Islam: S1 /A4 Agama Islam: 5; Guru Agama Kristen: S1 /A4 Agama Kristen: 2; Guru PPKN: S1/AIV PPKN: 4; Guru Bahasa Indonesia : S1/IV Bahasa Indonesia: 2; Guru Bahasa Inggris: S1/AIV Bahasa Inggris: 5; Guru Geografi: S1/AIV Geografi: 2; Guru Sejarah Nasional/ Umum S1/Akta IV: 2; Guru Ekonomi Akuntansi: S1/A4 Ek. Akuntansi: 3; Guru Matematika: S1/A4 Matematika: 5; Guru Fisika: S1/AIV Fisika: 3; Guru Biologi: S1/AIV Biologi: 4; Guru Pendidikan Seni Rupa: S1/AIV Seni Rupa: 3; Guru Pendidikan Seni Musik: S1/A4 Seni Musik: 3; Guru Bimbingan dan Konseling: S1/A4 Bimbingan dan Konseling: 5. GURU SMA NEGERI: Guru Geografi: S-1/AIV Geografi: 3; Guru Akuntansi: S1/AIV Ekonomi Akuntansi: 2; Guru Matematika: S1/A4 Matematika: 3; Guru Fisika: S1/AIV Fisika: 2; Guru Bahasa Indonesia: S1/A4 Bahasa Indonesia: 3; Guru Bimbingan dan Konseling: S1/AIV Bimbingan dan Konseling: 2; Guru Sosiologi: S1/A4 Sosiologi: 2; Guru Bahasa Asing: S1/A4 Bhs Jerman: 2; S1/A4 Bhs Perancis: 2; Guru PPKn: S1/A4 PPKn: 2; Guru Pendidikan Olah Raga: S1/A4 Penjas: 2; Guru Seni Musik: S1/A4 Seni Musik: 2; Guru Teknik Informatika Komputer: S1/A4 Komputer: 2; Guru Ketrampilan: S1/A4 Tata Boga: 2. GURU SMK NEGERI: Guru Agama Islam: S1/AIV Pend. Agama Islam: (III/a): 1; Guru PPKN: S1/A4 PPKn: III/adalah: 1; Guru Biologi: S-1/AIV Biologi: III/adalah: 1; Guru Fisika : S-1/AIV Fisika: III/adalah: 1; Guru Seni Musik: S-1/AIV Seni Musik: III/adalah: 1; Guru Pertanian: S-1/A4 Pertanian: III/adalah: 1; Guru Teknik Mekanik Otomotif /Mesin : S-1/AIV Teknik Mesin: III/adalah: 1; Guru Manajemen : S1/A4 Manajemen: III/a:
III. TENAGA TEKNIS: Pranata Komputer: S-1 Ilmu Komputer: III/adalah: 4; S-1 Sistem Informasi : III/a: 2; Pusatakawan D-3 Perpustakaan : II/c: 5; Arsiparis D-3 Sekretaris: II/c: 5; D-3 Manajemen Perkantoran : II/c: 6; Pranata Humas: S-1 Komunikasi: III/a: 3; D-3 Bahasa Inggris: II/c: 2; Verifikator Keuangan : D-3 Ekonomi Akuntansi: II/c: 12; D-3 Keuangan Perbankan: II/c: 2; Penata Laporan Keuangan: S-1 Akuntansi; III/a: 15; Pemandu Wisata D-3 Pariwisata: II/c: 2; SMK Pariwisata : II/a: 2; Analisis Kepegawaian : S-1 Hukum: III/a: 3; S-1 Administrasi Negara: III/a: 2; D-3 Manajemen Perkantoran: II/c: 2; Analisis Hukum: S-1 Hukum: III/a: 5; Perancang Peraturan Perundang-undangan S-1 Hukum: III/a: 2; Penyuluh Pajak Daerah : D-3 Perpajakan: II/c: 2; Penyuluh KB (Keluarga Berencana): S-1 Kesehatan Masyarakat : III/a: 3; S-1 Komunikasi: III/a: 1; S1 Kessos: III/a: 3; Penyuluh Kehutanan S-1 Kehutanan : III/a: 7; Penyuluh Pertanian:S-1 Penyuluh Pertanian III/a: 5; S-1 Peternakan III/a: 2; D-3 Pertanian III/a: 3; SPMA/SMK Budidaya Pertanian: II/a: 10; Penyuluh Perindag : S-1 Tata Niaga: III/a: 1; S-1 Agribisnis Pertanian : III/a: 1; S-1 Adminitrasi Niaga: III/a: 1; S-1 Teknik Industri: III/a: 1; SMK Manajemen Bisnis: II/a: 2; Pengawas Teknik Tata Bangunan dan Perumahan: S-1 Arsitektur : III/a: 3; Pengawas Tekis Pertamanan: S-1 Arsitektur: III/a: 1; Teknisi Bangunan: STM Bangunan/SMK Bangunan: II/a: 2; Pengawas Teknik Jalan dan Jembatan: S-1 Teknik Sipil : III/a: 2; Pengawas Benih Ikan: S-1 Perikanan: III/a: 2; Pengawas Benih Tanaman : S-1 Pertanian : III/a: 4; Pengawas Bibit Ternak: S-1 Peternakan: III/a: 2; Pengawas Mutu Hasil Pertanian: S-1 Teknologi Hasil Pertanian: III/a: 1; S-1 Teknologi Hasil Hutan: III/a: 2; Pengawas Farmasi dan Makanan: SMK Farmasi : II/a: 2; D-3 Farmasi: II/c: 2; S-1 Farmasi: III/a: 3; Analisis Kelembagaan: S-1 Ilmu Pemerintahan: III/a: 3; Teknisi Listrik: D-3 Teknik Elektro: II/c: 2; STM/SMK Elektro: II/a: 2; Inspektur Ketenagalistrikan : S-1 Teknik Elektro: III/a: 4; Inspektur Tambang: S-1 Pertambangan : III/a: 2; D3 Teknik Konversi Energi: II/c: 2; Medik Veteriner: Dokter Hewan : III/b: 1; Paramedik Veteriner : S-1 Kesehatan Hewan : III/a: 2; Pengendali Ekosistem Hutan S-1 Manajeman Kehutanan: III/a: 5; Penggerak Swadaya Masyarakat S-1 Manajemen : III/a : 5; Auditor S-1 Ekonomi Pembangunan: III/a: 3; S-1 Akuntansi III/a : 3; S-1 Administrasi Negara: III/a: 3; S-1 Teknik Sipil III/a: 2; Penyusun Program dan Evaluasi S-1 Ekonomi Pembangunan III/a: 6; S-1 Manajemen III/a : 2; Perencana S-1 Sosial Ekonomi Pertanian III/a: 2; S-1 Ekonomi Pembangunan III/a: 2: Analisis Pemberdayaan Perempuan : S-1 Ekonomi Pembangunan III/a: 2; Pengembang Teknologi Pembelajaran : S1/A4 Administrasi Pendidikan III/a: 2; Pengendali Frekuensi Radio D-3 Teknik Telekomunikasi II/c: 2; Operator Transmisi Sandi : SMK Komunikasi II/a: 2; Pekerja Sosial : SMEA Sosial atau SMPS: II/a: 2; S-1 Kessos III/a: 4; Polisi Pamong Praja S-1 Hukum III/a: 2; S-1 Psikologi III/a: 2; S-1 Komunikasi III/a: 2; S-1 Sosiologi II/a: 2; Pengawas Mutu Pakan : SNAKMA/SMK Peternakan: II/a: 3; D-3 Peternakan III/a: 2; Pamong Belajar S-1 Pertanian III/a: 3; S-1/A4 Seni Rupa III/a: 2; Pengendali Dampak Lingkungan S-1 Teknik Lingkungan III/a: 2; Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan : S-1 Pertanian III/a: 3; Tenaga Administrasi : Arsiparis: D-3 Sekretaris: II/c: 4; SMEA atau SMK Sekretaris II/a: 10; Pengadministrasi Umum: SMEA atau SMK Seretaris /Akuntansi: II/a: 10; Teknisi Mesin: STM atau SMK Teknik Otomotif: II/a: 10; Teknis Operasional Alat-alat Berat D-3 Teknik Mesin II/c: 3; Pengawas Teknisi Operasional Alat Berat : S-1 Teknik Mesin: III/a: 3; Operator Data Komputer: SMK Teknik Komputer Jaringan II/a: 7; Pranata Komputer: D3 Komputer: II/c: 10. S1 Teknik Informatika Komputer III/a: 5.
WAKTU DAN TEMPAT PENDAFTARAN : Waktu pendaftaran mulai 30 Oktober 2009 s/d 13 Nopember 2009 bertempat di Kantor Kepegawaian Kabupaten Pakpak Bharat, Komplek Perkantoran Panorama Indah Sindeka Salak. Ujian dilaksanakan tanggal 25 Nopember 2009.
SYARAT ADMINISTRASI PENDAFTARAN : Syarat pendaftaran yaitu: 1. Izajah terakhir dan transkrip nilai leges sebanyak 2 lembar, dan 2. Pas Photo ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar.
Untuk informasi lengkap dan format lamaran, silakan datang langsung ke Kantor Kepegawaian Kabupaten Pakpak Bharat, komplek Panorama Indah Sindeka Salak, atau tanyakan pada pada kolom komentar dibawah. Pakpak Bharat Blog
Written By Juwita on Friday, October 2, 2009 | 4:49 AM
Ada kabar gembira bagi warga pencari kerja di Sumutaera Utara (Sumut) yang ingin menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), sebab dalam waktu dekat ini, pemerintah membuka pelamaran penerimaan CPNS.
"Pada tahun ini, Sumut menerima sebanyak 12.776 CPNS, yang tersebar untuk Pemprovsu, dan 28 kabupaten/kota," kata kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprovsu, Arsyad Lubis, kepada Waspada Online, tadi siang.
Dari kuota formasi CPNS itu, katanya, penerimaan paling banyak pada kualifikasi pendidikan (guru) di jajaran Pemko Medan berada di urutan pertama. Dari 33 kabupaten/kota se-Sumut, hanya 28 kabupaten/kota yang akan menerima CPNS daerah.
Kabupaten/kota yang tidak menerima CPNS, sebutnya, adalah Pemkab Nias Utara, Nias Barat, Tapanuli Utara, Simalungun dan Kota Sibolga.
"Untuk pendaftaran lamaran akan dibuka setelah diputuskan dalam rapat teknis 7 Oktober mendatang," ujarnya.
Namun, Arsyad mengaku belum mengetahui berapa total formasi di masing-masing kabupaten/kota. Sebab, Pemkab/Pemko yang langsung mengusulkan formasi CPNS kepada Menteri Pembadayagunaan Aparatur Negara (Menpan).
"Dalam proses penerimaan ini, tugas BKD Pemprovsu hanya mengkordinasikan dan mengawasi agar proses penerimaan CPNS berjalan lancar" jelasnya
Written By Juwita on Thursday, September 10, 2009 | 3:04 AM
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat,melaksanakan Sosialisasi Kewaspadaan Dini Masyarakat terhadap teroris,dan melihat karena Kabupaten Pakpak Bharat yang berbatasan dengan wilayah NAD,namun sangat tergolong Aman,namun,dihimbau agar masyarakat agar tidak terkecoh akan tipu daya teroris yang diduga saat ini berlindung di bawah ketiak Agama,dan perlu dipahami,jihad ala terorisme,relevansinya sangat bertentangan dengan Al-Quran.
Untuk itu dihimbau kepada Masyarakat yang terdiri dari berbagai unsur,supaya memahami wawasan kebangsaan,dan cinta tanah Air,dimana ke dua hal itu adalah juga sebahagian dari Iman.paparan itu terungkap pada Acara Sosialisai diatas pada kamis kemaren 10/09,yang bertempat di Gedung Aula Pemkab Pakpak Bharat Panorama Indah Dlleng Sindeka.
Pada acara dimaksud,Komunitas Intelizen Daerah(Kominda) yang dipegang oleh Wabup Pakpak Bharat,Remigo y.Berutu,menghimbau agar terus menjalin komunikasi,Koordinasi dan kerja sama sebagai antisipasi Dini,dan dipimpin langsung oleh Dandim 0206/D,Letkol Inf Abdul Rahman,S.Sos.Kapolres Pakpak Bharat,AKBP Suriadi Bahar,SH.MHum.dan tampak hadir saat itu,Ka,Kesbang Linmas,Drs,Hasannudin,Ka,PMD,Drs Sobat Maha, Ka.Catpil,Drs Laktani Solin,Kakandepag,Drs.H.Lecce Berutu,Camat,Kades dan Perangkatnya,tokoh Agama,Pemuda dan Masyarakat,dan undangan lainya.
Dalam kesempatan itu Dandim Letkol Inf Abd Rahman S.Sos.menyarankan bila ada mencurigakan segera lapor ke TNI/ Polri,dan TNI/Polri siap bertindak tegasnya seraya menyatakan ditengah masyarakat ada Babinsa dan Polmas sebagai ujung tombak yang didukung perangkat Desa,dan hal itu juga di Amini Kapolres Pakpak Bharat,AKBP.Suriadi Bahar,SH.MHum sembari menegaskan kepada pihak terkait agar selektif memberikan identitas diri Kemasyarakat.
Written By Juwita on Sunday, August 23, 2009 | 3:53 AM
Guna Ari-Ari Bana Kalak Pakpak (Makna Hari-Hari Dalam Kalender Pakpak)
Suku Pakpak memiliki aturan waktu dan kalender tersendiri. Beda dengan kalender pada umumnya dimana setiap tanggal hanya menunjukkan nilai aturan waktu, bagi Suku Pakpak/Kalak Pakpak hari disamping dipandang sebagai nilai waktu setiap hari memiliki makna tersenderi. Telah di atur dan diyakini kelebihan dan kekurangan setiap hari-hari tertentu. Hal ini menjadi pedoman dalam melaksanakan sebuah pekerjaan. Sebelum bertindak melaksanakan sebuah ulaan, biasanya terlebih dahulu dengan melihat "ketika"/hari yang cocok. Berikut adalah hari-hari Pakpak dan tanggal beserta makna hari setiap tanggalnya.
Written By Juwita on Friday, August 21, 2009 | 1:09 AM
Ini bulan Agustus. Di kabupaten Pakpak Bharat pada bulan ini biasanya curah hujan tinggi. Telah menjadi budaya, semenjak dahulu pada bulan ini dan sebulan sebelum atau setelahnya digunakan masyarakat sebagai Musim Ardangen (musim menanam padi di darat).
"Mardang" adalah budaya dalam masyarakat Pakpak yang masih dibudayakan sampai saat ini, yaitu kegiatan menanam padi di ladang (darat). Setelah lahan siap tanam, pemilik lahan kemudian "Merkua" (mengundang warga lain agar bersedia membantu) dan penanaman dilakukan secara gotong royong dengan warga lain yang diminta bantuan (disebut Kinua).
Dulu bercocok tanam dilakukan dengan sistem Nomaden (berpindah-pindah sesuai kesuburan tanah), tapi saat ini sistem ini tidak ada lagi karena lahan yang semakin sempit dan telah diterapkannya sistem pemupukan. Ciri khas bercocok tanamnya dengan membuat lobang pada lahan dengan alat kayu yang ujungnya dibuat runcing (Tutak). Kemudian bibit padi ditanam pada lobang tersebut. Pekerja yang bertugas membuat lobang tanaman disebut "Pertutak", sedangkan orang yang menanam (memasukkan padi ke dalam lobang yang dibuat) disebut "Pengennah" Saat mardang, ciri khas makanan sebagai lauk konsumsi pekerja yaitu "Gambas Tinopong", yaitu ikan asin goreng yang di tepung.
Pelaksanaan menanam padi ini dilakukan secara gotong royong dan bergantian sampai semua masyarakat selesai melaksanakan "Mardang". Sampai saat ini budaya ini masih terpelihara sebagai sumber mata pencarian masyarakat, disamping itu dilakukan juga becocok tanam di sawah, tanaman muda/palawija dan berkebun kopi.
Written By Juwita on Thursday, August 20, 2009 | 3:00 AM
Hari ini 20 Agustus 2009 bertepatan dengan tanggal 28 Syaban 1430 H, Kabupaten Pakpak Bharat memperingati Isra Mi'raj nabi Muhammad SAW sekaligus penyambutan bulan suci ramadhan. Pelaksanaannya berlangsung di gedung serba guna Salak.
Perayaan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Panitia mengundang semua jemaah dari seluruh desa yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat dan semua PNS di lingkup Pemkab Pakpak Bharat. Sehingga prosesinya cukup meriah dengan jumlah undangan yang hadir membludak.
Mengambil tema Melalui Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan penyambutan bulan suci Ramadhan 1430 H kita tingkatkan ukhuwah islamiah menuju masyarakat Pakpak Bharat yang Nduma. Tampil sebagai penceramah bapak Drs. H. Nasrun Zakaria yang sengaja di hadirkan panitia dari Medan.
Dalam kesempatan itu hadir pejabat dan unsur muspida kabupaten Pakpak Bharat seperti Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Kapolres Pakpak Bharat, Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Pakpak Bharat, Para Kepala Dinas dan para undangan lainnya utusan dari semua jemaah se Kabupaten Pakpak Bharat.
Dalam sambutannya, Bupati Pakpak Bharat bapak H.Makmur Berasa, SH menekankan bahwa Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat tidak akan pernah berhenti membangun di segala sektor termasuk sektor kerohonanian/keagamaan. Namun Bupati menekankan usaha pemerintah harus di dukung oleh masyarakat. Masyarakat di ingatkan tidak cukup hanya berdoa tanpa berusaha. Kerja keras adalah keharusan disamping taat menjalankan ibadah keagamaan agar tercapai yang di cita-citakan yaitu masyarakat yang Nduma.
Written By Juwita on Sunday, August 16, 2009 | 9:16 AM
Muda mudi memiliki potensi besar yang berguna jika di berdayakan. Jika pemuda pemudi bersatu dalam suatu wadah organisasi dengan aturan yang jelas maka tujuan positif memberdayakan mudi mudi akan tercapai dengan mudah.
Untuk itu, pada hari Minggu, 16 Agustus 2009 dibentuk Ikatan Pemuda Pemudi Kecamatan STU Julu (IKPPS) sekaligus pengukuhan pengurus.
Pelaksanaan kegiatan ini bertempat di Desa Singgabur. Dihadiri oleh muda mudi perwakilan dari seluruh desa se Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu. Peresmian dan pengukuhan langsung oleh Bapak Wakil Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu. Acara dimeriahkan oleh hiburan muda mudi, berlangsung dengan penuh semangat dan cukup meriah.
Written By Juwita on Friday, August 14, 2009 | 7:01 AM
Pasar atau dalam bahasa lokal Pakpak dikenal dengan Onan di Kabupaten Pakpak Bharat sampai saat ini yang ada hanya pasar tradisional. Tidak seperti di kota lain dimana kegiatan pasar berlangsung setiap hari, di kabupaten pakpak bharat pelaksanaannya hanya satu kali dalam satu minggu. Hal ini sudah cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jadi jika anda ingin mencari plaza, bioskop, mall atau super market sampai saat ini belum tersedia di kabupaten Pakpak Bharat.
Pengelolaan pasar tradisional menjadi kewenangan pemerintah kabupaten Pakpak Bharat dikelola oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan seksi Pasar. Sementara sampai saat ini fasilitas yang disediakan hanya kios-kios kecil berukuran 4 x 3 m dan balerong.
Pasar/onan tradisional menjadi pusat jual beli antara penjual dan pembeli. Produknya sebatas kebutuhan pokok sehari-hari dan tempat masyarakat menjual hasil taninya kepada penampung (tokeh). Penjual sebagian besar datang dari luar daerah terutama dari Sidikalang kabupaten Dairi. Produk yang djual adalah bahan pakaian, bahan makanan dan barang-barang lain yang belum ada di produksi di kabupaten Pakpak Bharat.
Berada di ibukota kabupaten, Kota Salak. Di banding pasar/onan lain, pasar ini adalah paling besar dan ramai. Penyelenggaraannya dua kali seminggu yaitu setiap hari kamis dan senin. Selain hari kamis dan senin, lokasi pasar salak kembali sepi, hanya ada beberapa warung, tukang pangkas dan kedai-kedai kecil yang beroperasi setiap hari. Masyarakat yang menggunakan pasar ini dari kecamatan salak, kecamatan pergetteng-getteng sengkut, kecamatan tinada, kecamatan siempat rube dan dari kecamatan lain yang ingin berbelanja ke kota Salak.
2. Pasar Singgabur
Berada di desa Singgabur kecamatan STU Julu, beroperasi sekali seminggu setiap hari Rabu.
3. Pasar Sibande
Berada di Sibande ibu kota kecamatan STU Jehe. Beroperasi setap hari Rabu.
4. Pasar Sukaramai
Berada di Sukaramai ibu kota kecamatan Kerajaan. Beroperasi setiap hari Jum'at.
Dari artikel ini, pembaca tentu bisa menyimpulkan keadaan pasar di kabupaten Pakpak Bharat. Bagi yang memiliki minat dan modal, terbuka lebar peluang untuk membuka pusat perbelanjaan yang lebih baik di kabupaten Pakpak Bharat khususnya di kota Salak.
Tentang urusan perijinan di Kabupaten Pakpak Bharat terkenal dengan kemudahannya. Tidak ada yang berusaha mempersulit urusan pendatang yang ingin menanamkan modalnya di daerah ini, baik pemerintah maupun masyarakat.
Written By Juwita on Monday, August 3, 2009 | 5:01 AM
Investasi Besar mulai masuk ke Kabupaten Pakpak Bharat. Saat ini seorang insvestor dari medan, yaitu direktur PT Pakpak Bharat Bumi Energi, H.Indra utama mulai mengucurkan modal senilai Rp 500 miliard, lebih besar dua kali dari APBD Pakpak Bharat untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berkapasitas 21 Mega wat (Mw). Proyek ini diyakini akan melahirkan dan menggerakkan Proyek-proyek lainya dan akan menghidupkan Roda Perekonomian sehingga Kabupaten yang merupakan Pemekaran dari Kabupaten induk/Dairi ini diyakini akan mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Jika PLTA tersebut telah beroperasi maka sektor sektor Pembangunan lainnya dan peningkatan taraf hidup masyarakat bakal meningkat,hal ini akan membawa kemajuan Kabupaten Pakpak Bharat, dan diharapkan lebih maju dari Kabupaten Induk/Dairi. Hal ini bisa tercapai jika masyarakat dapat menerima dan mendukung kehadiran investor yang masuk ke daerahnya untuk menanamkan modalnya dan melakukan pembangunan proyek yang berdampak multiplifer effect tersebut.
Prospek itu dikemukakan direktur PT Pakpak Bumi Energi, H Indra utama yang didampingi Direktur Bakkara Bumi Energi Don Mahyudin kepada pers, bahwa minggu kemarin ke dua Perusahaan itu secara bersama-sama mulai menanamkan modal senilai Rp.500 M. Untuk membangun PLTA di Kabupaten Pakpak Bharat.
PLTA yang menghasilkan tenaga 21 Mw ini di bangun di Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut memanfaatkan Sungai Lae ordi (Lae Une).
Kedua direktur Perusahaan yang bergerak dibidang Pembangunan Pembangkit Listrik tersebut telah menghadiri dialog percepatan pembangunan Pakpak Bharat yang diselenggarakan bersama warga setempat bersama Pihak Pemkab yang bertempat dilokasi Lae Une, Kecupak, pada minggu yang lalu, dimana dialog dengan materi pokok pembangunan PLTA. Selain itu H.Indra utama dan Don Mahyudin juga menghadirkan narasumber Bupati Pakpak Bharat, H. Makmur Berasa,SH, Mansehat Manik dari kesatuan marga sulang silima, Mertua Manik dari unsur pemuda, dan Manahan Manik dari unsur masyarakat kecupak 1, Punten Manik dari unsur Sukut Nitalun, Marudin Manik dari unsur Putra Pakpak Bharat dari Perantauan.
Penulis: Belmon Tumangger (Wartawan Harian Gaya Medan)
Written By Juwita on Tuesday, July 28, 2009 | 1:47 AM
28 Juli 2009.
Tepat 6 tahun lahirnya Kabupaten Pakpak Bharat. Perayaannya dengan sederhana dilaksanakan di Lapangan Napasengkut kota Salak. Perayaan kali ini memang tidak semeriah tahun lalu. Hanya dilaksanakan dengan resepsi makan "Pelleng" dan lomba kesenian daerah. Dalam undangan terlihat tokoh-tokoh pemrakarsa pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat dan muspida dari Kabupaten Dairi sebagai Kabupaten induk.
Yang terpenting memang makna dibalik perayaan hari jadi Kabupaten Pakpak Bharat sebagai satu media evaluasi keberhasilan pembangunan. Apakah ada kemajuan dalam satu tahun terakhir, atau malah terjadi kemunduran..?
Perayaan HUT Ke-6 Kabupaten Pakpak Bharat kali ini mengambil tema "Dengan semangat hari jadi Kabupaten Pakpak Bharat mari kita tingkatkan etos kerja aparatur pemerintah dan masyarakat" dan sub tema "Persada ukurta, gegohi mengula, pedaoh perubaten, asa ndor kita rebbak nduma".
Semoga, perayaan yang sederhana ini membawa dampak positif untuk kemajuan Kabupaten Pakpak Bharat kedepan.
Mari bersama menyumbangkan sesuatu yang sanggup kita sumbangkan untuk kemajuan Kabupaten Pakpak Bharat.
Written By Juwita on Friday, July 24, 2009 | 5:19 AM
Benarkah.? Kok bisa.? Bagaimana melakukannya.?
Kalau mendengar suku pakpak, pikiran orang awam mungkin langsung tertuju dengan kepercayaan bahwa suku pakpak pemakan manusia. Kepercayaan ini memang sempat menyebar ke daerah lain, sehingga jika mendengar suku pakpak ada perasaan ngeri atau takut.
Apakah anda percaya ini..?
Saya lahir dan dibesarkan di lingkungan suku pakpak. Semenjak saya lahir belum pernah melihat saudara-saudara saya memakan daging manusia. Namun mengapa mitos ini sampai menyebar..?
Kalau orang yang tau banyak tentang budaya pakpak anda tanya apakah ini benar, maka jawabnya adalah tidak benar, hanya sebatas mitos. Yang mengatakan orang pakpak kanibal hanya orang yang buta tentang budaya pakpak, dan orang yang "bodoh" karena langsung mempercayai mitos tanpa menganalisis kebenarannya.
Suku pakpak mendiami wilayah di propinsi sumatera utara. Wilayahnya berderet di sekitar pegunungan bukit barisan sehingga berladang (mertembak), berburu, mengolah kekayaan hasil hutan, beternak dan berdagang merupakan sumber kehidupan yang cocok. Sumber daya alam yang kaya menjadikan suku pakpak merasa damai mendiami wilayah ini.
Menurut sejarah, perdagangan dilakukan sampai ke daerah lain. Kota Barus merupakan jalur perdagangan yang sangat terkenal saat itu. Para pedagang dari eropa dan arab membeli produk-produk di tempat ini. Produk yang sangat unik, mahal dan langka adalah getah kemenyan yang sampai saat ini masih di budi dayakan oleh masyarakat.
Dari sini bisa di analisis, adakah waktu orang pakpak memakan daging saudaranya sendri karena kelaparan..? Tidakkah cukup kekayaan yang ada membuat hidup mereka sejahtera, kenyang dan damai..?
Saya pernah menjumpai seorang kakek berumur 80 tahun dan menananyakan tentang ini. Beliau Bermarga Tumangger satu marga asli suku pakpak. Beliau merupakan tokoh adat dan budaya yang di akui di daerah tersebut. Menurut beliau, pernah terjadi pertikaian akibat kedatangan perusuh yang ingin menguasai kekayaan suku pakpak. Hingga mereka melakukan perlawanan dan terjadi pertumpahan darah.
Satu diantara pejuang suku yang dijuluki Si Jago Moccak memiliki keterampilan Beladiri Moccak (Moccak = Beladiri Suku Pakpak yang mirip Silat) dan keberanian dan emosi yang tinggi berhasil membunuh musuh dan mengambil jantungnya dan langsung menggigit jantung tersebut (bukan ditelan). Tindakan ini membuat musuh lainnya terkejut dan lari kocar-kacir dalam ketakutan.
Dipihak musuh, ternyata kejadian ini menjadi buah bibir, yang ahirnya menyebar dari mulut kelmulut. Jantung yang malang ini lah menjadi awal mitos orang Pakpak adalah kanibal, pemakan daging manuasia. Padahal, sebenarnya kejadian yang kebetulan tersebut hanya luapan emosi Si Jago Moccak akibat ulah perusuh yang ingin mengusik ketenangan suku pakpak.
Demikian ceritanya. Bagaimana pendapat anda..? Orang yang waras tentu menggunkan logika.. :-)
Written By Juwita on Wednesday, July 15, 2009 | 4:14 AM
Atas nama Bupati Pakpak Bharat. Wabup Ir. Remigo Y. Berutu, MBA membuka lomba Tangkas Terampil Koperasi Tk.SLTA. Wilayah III Provinsi Sumut Tahun perlombaan 2009, Terdiri dari 5 Kabupaten/ Kota yang ditempatkan di Kabupaten Pakpak Bharat. Kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas Perindagkop setempat itu diselenggarakan di Aula Pemkab, Komplek Panorama Indah Sindika Salak Rabu (15/7) berjalan mulus.
Dihadapan Siswa/I kreatif dengan 5 regu, sebanyak 15 orang dilengkapi tenaga pendamping dari masing-masing peserta. Dari Kabupaten Simalungun, Kotamadya P.Siantar, Kabanjahe, Dairi dan Pakpak Bharat yang memperebutkan piala/trophy.
Wabub Ir. Remigo Y.Berutu, MBA mengaku bangga atas dipilihnya Pakpak Bharat menjadi pusat kegiatan Lomba Tangkas Koperasi di Wilayah III Provsu. Dengan demikian lanjut Wabup, ditengah terpaan krisis global sebagai bekal, mengatasi roda perekonomian, perlu dihidupkan kembali per-koperasian di "Bumi Persada", ini tampil soko-guru apalagi Koperasi eksistensinya telah diakui, sesuai UU perkoperasian No.25 Tahun 1992 dan, UU 1945, tegasnya seraya berharap melaui lomba Tangkas Terampil Koperasi , geliat pembangunan disektor Koperasi kedepan kian berkembang. Untuk itu , sambung Remigo Berutu kepada para peserta agar benar-benar dan, berpacu mengikuti lomba ketangkasan yang dilaksanakan Panitia. Selamat berjuang, ujarnya memberi support pada anak didik SMA dan SMK yang sudah terseleksi. Pada kesempatan itu Beliau juga mengharapkan penilai dan juri harus kompetible dan jujur.
Tim (pembawa) acara lomba tangkas terampil Koperasi menghujani puluhan pertanyaan kepada peserta yang terdiri dai 5 regu dengan materi terfokus pada Koperasi, keluarga Berencana, Pertanian dan Pengetahuan Umum bidang Pendidikan/pelatihan dalam konteks perkoperasian dan UKM provinsi Sumatera Utara.
Dari hasil penilaian juri/panitia, SMA Negeri II Dairi tampil sebagai juara I dengan nilai 1.300 dari Regu - D atas nama, Richardo, Basri Siringoringo dan Sri Tumangger, Pedamping Mr.C. Bako. Juara ke II SMU Negeri I STU Julu (nilai 950), Juara ke III SMK Negeri P. Siantar (nilai 700). Dan juara harapan I SMK Negeri Simalungun (nilai 700), juara harapan II SMK Negeri I Kabanjahe (nilai 700).
Written By Juwita on Wednesday, June 24, 2009 | 4:57 AM
Suku Pakpak adalah satu suku yang mendiami propinsi Sumatera Utara Indonesia. Wilayah ulayat Suku Pakpak menyebar di Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Tapanauli Utara dan Sebagain di wilayah Aceh propinsi Nangroe Aceh Darusalam.
Saat ini, Suku Pakpak masih memegang kuat adat istiadat warisan leluhur. Adat istiadat yang menjadi tradisi sehari-hari masih terpelihara utuh berbarengan dengan Agama.
Adat Pakpak memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri. Adat Pakpak terbukti telah mampu mengatur tata kehidupan Suku Pakpak, mampu mengatur hubungan sosial yang saling menguntungkan antara perorangan atau kelompok, mengajarkan budaya gotong royong, musyawarah, tanggung jawab, kerjasama dan kekeluargaan. Sehingga sampai saat ini eksistensi adat Pakpak ini tetap jelas dan terpelihara utuh.
Satu gambaran positif yaitu manajemen kerja adat yang teratur. Dalam melaksanakan suatu "ulaan" (pelaksanaan pekerjaan yang bersifat umum di masyarakat) aturannya telah disusun rapi sedimikan rupa sampai tujuan "ulaan" tersebut tercapai dengan sempurna. Kalau dalam manajemen modern dikenal dengan adanya istilah planning, organizing, actuating, controlling dan evaluating, maka dalam budaya Suku Pakpak hal tersebut juga telah dirangkum sedimikian rupa dengan istilah-istilah tersendiri.
Secara umum, manajemen dalam suatu "ulaan" (pekerjaan adat) dalam budaya Pakpak dikenal dengan adanya istilah-istilah: 1. Sungkun Sempangan 2. Tenggo Raja 3. Ulaan, dan 4. Tulak Perkebbas
Written By Juwita on Tuesday, May 5, 2009 | 5:08 AM
PENDAHULUAN
Etnis Pakpak berada di Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Barat dan sebagian bertempat tinggal di Aceh Singkil (Boang) dan Tapanuli Utara/Tengah (Kelasen). Asal etnis Pakpak diperkirakan datang dari India melalui Barus atau Singkil dan menurut penelitian, tempat pertama orang Pakpak adalah Kuta Pinagar (Kecamatan Salak) keturunan dari si KADA dengan isterinya LONA. Kemudian lahir anaknya bernama si HIANG dengan turunannya 7 (tujuh) orang yaitu si HAJI (Banua Harhar) si RAJA PAKO (Sicike-cike, PUBADA (Aceh Singkil), RANGGARJODI (Buku Tinambunan), MBELLO (Silaan Rumerah), Sanggir (Kelasen/Taput) dan BATA (tidak diketahui kemana perginya).
Jumlah etnis Pakpak sekarang ini baik yang bertempat tinggal di Pakpak maupun di luar Pakpak lebih kurang 500.000 orang. Adapun dari masing-masing tersebut diatas adalah sbb:
a. Si Haji dengan keturunannya bermaga Padang, Brutu dan Solin.
b. Si Raja Pako tempat di Sicike-cike dengan keturunannya Marga Ujung Angkat, Bintang Capah, Sinamo, Kudadiri dan Gajah Manik (Si Pitu Marga)
c. Pubada dengan keturunannya Manik, Beringin, Tendang, Bunurea, Gajah, Siberasa.
d. Ranggar djodi
e. Mbello (Perbaju bigo) Menurut kisah telah tenggelam oleh suatu peristiwa.
f. SANGGIR dengan keturunannya Tumangger, Tinambunan, Anakampun, Meka, Mungkur, Pasi, Pinayungen.
STRUKTUR KEMASYARAKATAN
Masyarakat terdiri dari atas Marga-marga (65 marga) yang mendiami masing-masing kawasan hak tanah ulayat yang merupakan satu kesatuan dengan hidupnya dipimpin oleh Pertaki kemudian diatasnya adalah AUR yang dipimpin seorang Raja.
Struktur kemasyarakatan tersebut diletakkan pada SULANG SILIMA yang terdiri dari pada PRISANG-ISANG (Sukut) Pertualang tengah (Saudara-saudara tengah) PEREKUR-EKUR (Siampunan/bungsu) PERBETEKKEN (berru) dan PUNCA NDIADEP (Puang kula-kula). Pembagian status ini mempunyai peranan penting di dalam kemasyarakatan terutama berkaitan dengan status seseorang yang harus termasuk di dalam Sulang Silima tersebut. Pertaki mempunyai peranan yang sangat luas seperti pepatah mengatakan “Bana bilalang Bana birru, Bana ulubang bana guru” mempunyai kelebihan sebagai Panglima Perang, Raja Adat dan sebagai Guru yang menjadi suri teladan serta panutan bagi masyarakatnya.
SEMANGAT KEBANGSAAN DAN PATRIOTISME
Kalau kita telusuri lebih jauh maka etnis Pakpak menunjukkan tebalnya semangat kebangsaan dan kepatriotan. Etnis ini mempunyai sifat suka menerima hal-hal yang baru tanpa merusak nilai-nilai yang ada dan cepat mengantisipasi nilai-nilai luhur.
Di samping itu orang Pakpak mempunyai sifat terlalu cepat menyesuaikan diri, sehingga banyak yang terjadi sampai menukar marganya. Menguasai bahasa daerah lainnya sangat cepat sehingga rata-rata bisa menguasai bahasa-bahasa daerah di Indonesia ini, sehingga bahasanya sendiri ditinggalkan. Hal ini dipengaruhi oleh rasa nasionalisme yang tinggi dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi hal ini banyak dimanfaatkan oleh kelompok lain, sehingga padamnya jati diri orang Pakpak. Catatan-catatan buku-buku orientalis Barat juga menyebut orang Pakpak sebagai pemakan orang, namun pada hakekatnya yang dimakan adalah musuh-musuh dalam peperangan (mergraha) jadi bukan kaannibal seperti yang dituduhkan orang Barat tersebut.
Sifat kepatriotannya pun tetap terlihat pada waktu Perang Batak melawan Belanda. Daerah Pakpaklah tempat titik darah penghabisan perjuangan perlawanan Sisingamangaraja XII terhadap Belanda. Banyak panglima orang Pakpak, untuk melindunginya dalam melawan Belanda. Bahwa setelah Sisingamangaraja XII meninggal dunia, perjuangan melawan Belanda terus berlanjut dengan membentuk satuan-satuan gerilya yang disebut “Slimin” sampai tercapainya Kemerdekaan Republik Indonesia.
HUKUM ADAT TANAH
Tanah merupakan satu kesatuan dengan kehidupan masyarakat Pakpak atau menunjukkan identitas tentang keberadaan anggota masyarakat tersebut sehingga tanah menentukan hidup matinya masyarakat tersebut. Tanah dikuasai oleh marga sebagai pemilik ulayat tanah tersebut. Adapun bentuk-bentuk tanah sebagai berikut :
a. Tanah tidak diusahai, yaitu “Tanah Karangan Longo-longoon”, “Tanah Kayu Ntua”, “Tanah Talin Tua”, “Tanah Balik Batang” dan Rambah Keddep”.
b. Tanah yang diusahai yaitu “Tahuma Pargadongen”, “Perkenenjenen”, dan “Bungus”.
c. Tanah Perpulungen yaitu embal-embal, Jampalan, dan Jalangen.
d. Tanah Sembahen, yaitu tanah-tanah yang mempunyai sifat magis (keramat) terdiri dari tanah Sembahen Kuta (tidak dapat diperladangi) dan tanah Sembahen Balillon (dapat diperladangi).
e. Tanah Pendebaan yaitu tanah yang diperuntukkan bagai perkuburan.
f. Tanah Persediaan yaitu tanah cadangan dimana tanah ini tetap hak marga, tanah yang dijaga oleh Permangmang (kelompok tertua) dan tidak boleh diganggu.
Menyangkut pergeseran/pengalihan tanah tidak ada dalam hukum adat Pakpak, kecuali tanah Rading Beru (tanah yang diberikan kepada anak perempuan/menantu sepanjang masih dipakai) dan bila tidak dipakai lagi harus dikembalikan kepada kula-kulanya atau yang memberikan tanah rading berru.
Bila ada permasalahan mengenai pertanahan, penyelesaiannya diserahkan kepada Sulang Silima.
PERKAWINAN
Perkawinan dalam masyarakat Pakpak termasuk dalam siklus kehidupan seseorang yang telah diatur tersendiri. Hakekat perkawinan adalah membentuk keluarga untuk mengembang-biakkan keturunan dari kelompok marga, sehingga menjadi penerus kelompoknya. Oleh karena itu bila terjadi perkawinan, maka perkawinan itu melibatkan seluruh keluarga baik dekat maupun jauh. Jadi hakekatnya merupakan ikatan yang tidak ada putusputusnya.
Dalam masyarakat Pakpak dikenal bentuk perkawinan yaitu kawin resmi, kawin mengeke, kawin mengalih, kawin mengerampas, kawin menama dan kawin mencukung. Prosesi perkawinan dimulai dengan “mengeririt”, “mengkata utang” dan diakhiri dengan upacara pernikahan yang disebut merbayo. Didalam aturannya ditentukan bahwa tidak boleh kawin dengan semarga, setiap perkawinan harus diadati, terjadi penyesuaian tutur, perpantangan-perpantangan dan lain-lain.
Perlu pula diketahui bahwa apabila seseorang mengawini seorang wanita, maka ketentuan-ketentuan pemberian (unjuken) dari pihak laki-laki pada pihak perempuan, yang menerima unjuken adalah takal unjuken, upah Turang, Todoan, Togoh-togoh/penampati, upah puhun, upah mendedah, upah Empung dan Remmen-remmen Juluan Tapiin. Sedangkan Oles (kain) yang diserahkan adalah oles Inang ni beru, oles inang peduaken, oles turang ni beru, oles puhun, oles mendedah, oles empung, oles persinabul, oles penelangkeen dan oles persintabiin.
Perlu dicatat bahwa Tokor Berru (pemberian pihak laki-laki) bisa berbentuk mas, kerbau dan lain-lain setiap pemberian harus dibalas pula oleh pihak perempuan dalam bentuk yang telah ditentukan oleh Pengetuai.
KEPERCAYAAN
Pada saat ini masyarakat Pakpak telah memeluk Agama Islam dan Kristen, walaupun sebelumnya sangat kuat terhadap kepercayaan animisme (pelebegu) namun hal ini menunjukkan perobahan yang sangat cepat atas kepercayaan ini, walaupun masih ada kepercayaan-kepercayaan tertentu. Toleransi antara pemeluk Agama tersebut, tinggi karena diikat oleh kekeluargaan.
PAKAIAN
Pakaian sehari-hari pada umumnya saat ini telah disesuaikan dengan perkembangan zaman. Tetapi untuk acara adat mempunyai bentuk tersendiri yaitu :
a. Laki-laki:
Adapun pakaian yang dikenakan dalam acara adat oleh laki-laki adalah Oles, bulang-bulang, golok ucang, borgot, tali abak dan kujur sinane.
b. Perempuan:
Pakaian khas adat bagi wanita adalah: Baju merapi-api, oles, saong, cimata leppa-leppa, rabimunduk dan ucang.
MAKANAN
Adapun makanan khas adat Pakpak adalah sebagai berikut:
a. Pelleng, yaitu suatu makanan khas yang diperuntukkan bagi mereka untuk pergi berperang (mergerraha) atau untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Nditak, yaitu sejenis makanan diperuntukkan bagi seseorang supaya “ulangkengngalen” (patah ditengah) dalam suatu usaha.
c. Nakan Pagit yaitu makan yang diberikan kepada seorang wanita yang sedang hamil.
d. Nakan Nggersing yaitu makanan untuk orang yang meminta agar jangan sakit-sakitan atau sesuatu yang dapat memenuhi maksud, dan
e. Nakan Pengambat yaitu makanan yang diberikan oleh familinya kepada orang yang sedang sakit keras.
RUMAH ADAT
Bentuk rumah Pakpak mempunyai ciri tersendiri yaitu atapnya berbentuk melengkung (ndenggal). Hal ini diumpamakan “petarik-tarik mparas igongken ndenggal” artinya berani memikul resiko apabila sesuatu sudah dikerjakan dan berani mempertahankan sesuatu yang telah diperbuat.
Rumat adat mempunyai fungsi sebagai tempat musyawarah mengenai masalah-masalah kemasyarakatan dan merupakan tempat alat-alat kesenian, sedangkan untuk tempat anak muda serta tamu disediakan rumah tersendiri yang disebut “Bale” dan untuk rapat-rapat biasa dan tempat latihan-latihan kesenian, sedangkan untuk musyawarah dalam bentuk besar dipakai “Kerunggun”.
ALAT KESENIAN
Masyarakat Pakpak mempunyai alat kesenian yang dipelihara sejak nenek moyang yang terdiri dari : Gerantung (tidak terdapat didaerah-daerah lain) Gung, Kalondang, Sarune, Sordam, Kucapi, Genggong, Genderang (sembilan buah) dan lain-lain. Alat kesenian ini bisa milik perorangan dan juga milik bersama.
AKSARA DAN BAHASA
Etnis Pakpak sejak dahulu telah mempunyai aksara yang tertulis dalam buku yang disebut “LAPIHEN”. Dalam buku Lapihen ini terhimpun bermacam-macam catatan dalam bentuk mantera-mantera, religius dan lain-lain dalam bahasa daerah Pakpak. Bahasa ini masih tetap dipakai sebagai bahasa sehari-hari.
GOTONG ROYONG
Sifat gotong royong masih terpelihara di dalam masyarakat Pakpak. Hal ini tercermin dalam kehidupan bersama sehari-hari. Hal ini diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
a. Rimpah-rimpah yaitu suatu bentuk kerja sama dalam bertanam padi dan lainnya, pelaksanaannya diawali dengan cara “merkua” yaitu dengan terlebih dahulu memberitahukan secara satu persatu keluarga masyarakat agar dapat bersama-sama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya “mardang” (menanam padi).
b. Urup-urupen yaitu suatu kerja sama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan beberapa keluarga sehingga pekerjaan selesai. Misalnya suatu keluarga mengajak satu keluarga lainnya untuk bersama-sama mengerjakan ladangnya.
PENUTUP
Demikianlah selayang pandang tentang masyarakat Pakpak baik zaman dahulu maupun sekarang sebagai pengenalan bagi mereka yang belum kenal sehingga dapat menjadi bahan pengetahuan.
Penulis : Bpk. H Kadim Brutu SH (Alm.), seorang Tokoh dan sesepuh masyarakat Pakpak
Written By Juwita on Sunday, April 19, 2009 | 8:29 PM
Pemilihan umum calon anggota legislatif telah usai, berjalan lancar di kabupaten Pakpak Bharat. Berikut hasil suara yang diperoleh masing-masing calon anggota DPRD Kabupaten Pakpak Bharat hasil perhitungan dan disahkan oleh KPUD Kabupaten Pakpak Bharat.
RINCIAN :
Daerah Pemilihan : Pakpak Bharat I
Terdiri dari :
Kecamatan Salak
Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut
Kecamatan STTU Julu
Kecamata STTU Jehe
Kecamatan Pagindar
NAMA PARTAI, NOMOR DAN NAMA CALON ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA
JUMLAH AKHIR/JUMLAH PINDAHAN
A
1
PARTAI HATI NURANI RAKYAT
40
B
1
SONDANG BOANGMANALU
152
2
MIDUN ANGKAT
264
3
RIRIS MARIA BARUTU
15
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
471
A
2
PARTAI KARYA PEDULI BANGSA
42
B
1
MHD. SAID DARWIS BOANGMANALU
514
2
Ir. SAHAT MT. SINAMO
57
3
HELEN FI. SIHOMBING
2
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
615
A
3
PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA
11
B
1
SAUT BOANGMANALU, STh
86
2
ALY MULLAH MANIK
17
3
RASMAWATI TUMANGGER
9
4
NURJANNAH BOANGMANALU
2
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
125
A
4
PARTAI PEDULI RAKYAT NASIONAL
26
B
1
MANSEHAT MANIK, S.Pd, SE
497
2
JAMIDA BANUREA
20
3
ROMAULI UJUNG
66
4
SAKTIMON BERUTU, ST
24
5
MERTMBIR BOANGMANALU, AM.a.Pd
6
6
MARIANDA BERUTU, SP.d
9
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
648
A
5
PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA
10
B
1
JADI SURIRANG BERUTU, SH
15
2
HERAWATI MAHARAJA
163
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
188
A
6
PARTAI BARISAN NASIONAL
11
B
1
ABD. ZAINAL ARIFIN BERUTU
69
2
ARDIN BANUAREA
300
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
380
A
7
PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA
8
B
1
DARMAWATI SAGALA
116
2
MARULAK SIAHAAN
60
3
SABARRUDIN KESOGIHEN
1
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
185
A
8
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
2
B
1
IRMA HAMIDA SURI BERUTU, SH
30
2
BUDI BERUTU, AM.k
6
3
SYAHNAN KEMAL BERUTU
1
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
39
A
9
PARTAI AMANAT NASIONAL
16
B
1
RINCONG BOANGMANALU
147
2
SAHALA BOANGMANALU
94
3
ASNI MALINI BOANGMANALU, SP.d
18
4
SYAHNUL ANAS EDUARD BANCIN, SE
90
5
TIGOR BOANGMANALU
35
6
LAMSERVIS BOANGMANALU
6
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
406
A
10
PARTAI PERJUANGAN INDONESIA BARU
15
B
1
TIGOR BANUREA
268
2
HOT ASI BERUTU
35
3
WILSON MANIK
34
4
SEREP SIHITE
0
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
352
A
11
PARTAI KEDAULATAN
4
B
1
St. NAKEN BERUTU
60
2
NURLINDA B ERUTU
1
3
JUNITA BR. GINTING
1
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
66
A
12
PARTAI PERSATUAN DAERAH
57
B
1
ANTONI EFENDI BERUTU
369
2
ULUK MANIK
2210
3
LASNE BOANGMANALU
6
4
SUHADI SINAMO
10
5
MAKMUR BERUTU, SP
0
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
652
A
13
PARTAI KEBANGKITAN BANGSA
49
B
1
JUANDA BANUREA
389
2
M. KHOIRUN SIREGAR
8
3
NAOMI R. YUNITA BAKO
49
4
LAMBAS BERUTU
38
5
M. NUH MUNTE
43
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
576
A
14
PARTAI PEMUDA INDONESIA
2
B
1
TUMBUR BERUTU
12
2
LISWANTO BERUTU
9
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
23
A
15
PARTAI NASIONAL INDONESIA MARHAENISME
3
B
1
TIGOR SOLIN
23
2
ARIGATO SOLIN
11
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
37
A
16
PARTAI DEMOKRASI PEMBARUAN
9
B
1
ASLI HASUGIAN, SP
101
2
DOSMA ANAKAMPUN
14
3
NONAR SOITA MANIK, SE
1
4
ERISON BERUTU, SH
5
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
130
A
17
PARTAI KARYA PERJUANGAN
25
B
1
Ir. SAHAT BANCIN
349
2
Drs. LINDUNG BERUTU
14
3
SULASTRI BERUTU, SKM
1
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
389
A
18
PARTAI MATAHARI BANGSA
B
1
RAHDI MAHARAJA
5
2
EVAYANI GINTING
8
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
13
A
19
PARTAI PENEGAK DEMOKRASI INDONESIA
13
B
1
FAHRUDDIN TUMANGGER
131
2
POS MANIK
108
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
252
A
20
PARTAI DEMOKRASI KEBANGSAAN
21
B
1
SONNI BERUTU, STh
601
2
Drs. LABORA MANIK
18
3
DORASI NURHAIDA BERUTU
5
4
FERRI SARIANDI BERUTU
3
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
648
A
21
PARTAI REPUBLIKA NUSANTARA
8
B
1
LOMO JESMAN BANUAREA
165
2
PARNINGOTAN HABEAHAN
33
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
206
A
22
PARTAI PELOPOR
22
B
1
MUDA MAWADI BANUREA
429
2
MELDA IMANUELA, S.Pd
6
3
ESRAULI SIMBOLON
9
4
LITNA BANCIN
10
5
SUKADI HASUGIAN
20
6
OJAK HARAPAN NAIK BANUREA
0
7
RUDIANTO PADANG
5
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
501
A
23
PARTAI GOLONGAN KARYA
30
B
1
ELSON ANGKAT, SS
332
2
ARIFIN BERUTU
313
3
NURLINDA ANGKAT
263
4
ASMAR BANCIN, SPd.I
74
5
Drs. JUANDA MANIK
1
6
PUTRI ELPIANI BERUTU
0
7
JUNJUNGAN SIBARANI
8
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
1021
A
24
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
7
B
1
AMINULLAH BERUTU
64
2
ABDUL HAIRIL BERUTU
17
3
MARINA BANCIN
6
4
JONTRI BERUTU
18
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
112
A
25
PARTAI DAMAI SEJAHTERA
16
B
1
St. BILSEN BOANGMANALU, BA
254
2
TAMAN BANUREA
95
3
ROHI SINAMO
6
4
St. PAIDOTUA PADANG
18
5
NENNI RAHMIWATI BANUREA
3
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
392
A
26
PARTAI NASIONAL BENTENG KERAKYATAN INDONESIA
41
B
1
EDISON MANIK
630
2
LASTRIDA BINTANG
175
3
DONGAN BERUTU
10
4
SIHOL KESOGIHEN
1
5
SEHAT BOANGMANALU
58
6
RENA BERUTU
18
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
933
A
27
PARTAI BULAN BINTANG
4
B
1
SURIADI BOANGMANALU
0
2
ABD. BAHRIN ANGKAT, S.Pd.I
1
3
IRWAN MANIK, S.Pd.I
0
4
JUNAIDI CIBRO
2
5
NURAIDA BERUTU
1
6
SYARIAH BOANGMANALU,AMd
0
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
8
A
28
PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN
9
B
1
GENDI BANUREA
292
2
PARULIAN BOANGMANALU
154
3
RAYA SINAMO
7
4
JOSEP BERUTU
40
5
POLDER LUMBAN TOBING
4
6
ANNARAPTO BANUREA
0
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
506
A
29
PARTAI BINTANG REFORMASI
15
B
1
IHWAN BANCIN, SH
176
2
ROSMAWATI SAGALA
45
3
NASRUN BANCIN
15
4
KADIR TUMANGGER
10
5
WALIADIN TUMANGGER
15
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
276
A
30
PARTAI PATRIOT
6
B
1
KUALA MANIK
61
2
HERTA ULINA ANAK AMPUN
2
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
69
A
31
PARTAI DEMOKRAT
30
B
1
H. RASIM BERUTU
16
2
MARIO MANIK,, ST
284
3
HOTMAIDA MANIK
6
4
SERRU BERUTU
301
5
MARSALIM BERUTU
2
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
639
A
32
PARTAI KASIH DEMOKRASI INDONESIA
9
B
1
ERAH BANUREA, SH
204
2
LAUN SOLIN
21
3
HERLINA TUMANGGER
1
4
NENCY EXA MAY MARBUN,S.Sos
2
5
CIMCIM HALOMOAN
4
6
PROMIANNA MANURUNG
17
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
258
A
33
PARTAI INDONESIA SEJAHTERA
7
B
1
KARTOLO MUNTE
84
2
ABDUL KADIR ANGKAT, SH
141
3
ROSIDA TUMANGGER
2
4
KARMUDDIN TUMANGGOR
21
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
255
A
34
PARTAI KEBANGKITAN NASIONAL ULAMA
15
B
1
JASMAN BANCIN
149
2
BUHARI BANCIN
88
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
252
A
41
PARTAI MERDEKA
5
B
1
BINDELLA MANIK, SE
123
2
BANDAR MANIK, SE
1
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
129
A
42
PARTAI PERSATUAN NAHDLATUL UMMAH INDONESIA
4
B
1
AGUSTINO RAHMADHANI BERUTU, SH
9
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
13
A
43
PARTAI SERIKAT INDONESIA
4
B
1
TUAH BERBUDI LUHUR BINTANG
16
2
ISMAIL BERUTU
147
3
RUSMALA BERUTU
2
4
RUDI GULTOM
6
5
DAERAH SOLIN
4
6
WATI BERUTU
8
7
BENIANTO BOANGMANALU
4
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
191
A
44
PARTAI BURUH
12
B
1
DUSAR KARDIMAN BANUREA, SH
159
2
SERTA BERUTU, AMd
11
3
WELDIMAN BOANGMANALU
10
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
192
A. JUMLAH SUARA SAH CALON ANGGOTA DPRD KAB/KOTA
12148
B. JUMLAH SUARA TIDAK SAH CALON ANGGOTA DPRD KAB/KOTA
616
Daerah Pemilihan : Pakpak Bharat II
Terdiri dari :
Kecamatan Kerajaan
Kecamatan Tinada
Kecamatan Siempat Rube
NAMA PARTAI, NOMOR DAN NAMA CALON ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA
JUMLAH AKHIR/JUMLAH PINDAHAN
A
1
PARTAI HATI NURANI RAKYAT
41
B
1
SAULI IMRAN PARNINGOTAN HABEAHAN
459
2
REZEKI TUMANGGER
102
3
RIAMIN PANDIANGAN, S.Pd
2
4
WILIATER ABADI PADANG
2
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
606
A
2
PARTAI KARYA PEDULI BANGSA
29
B
1
PARULIAN BANUREA
232
2
SYAHRIANI S.Pd.I
46
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
307
A
3
PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA
7
B
1
JEPTO KIMBI ANAK AMPUN
79
2
CITRA BOANGMANALU
7
3
RANNI SIMBOLON
14
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
107
A
4
PARTAI PEDULI RAKYAT NASIONAL
9
B
1
HENDRA HABEAHAN
135
2
KAPNA LIMBONG, SE
64
3
DERMA SRYANTI MANIK
13
4
SAHIA SITAKAR
6
5
TAHAN ELPINA IRAWATI SILABAN
6
6
MINARLINA KABEAKAN
3
7
PURBA DOLI BERUTU
5
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
241
A
5
PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA
17
B
1
BESMAN PADANG
155
2
MAHALA MARULI TUA SOLIN
10
3
ORLIANA PADANG
14
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
A
6
PARTAI BARISAN NASIONAL
37
B
1
MARINGAN BOANGMANALU
151
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
188
A
7
PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA
18
B
1
ARSEYANTO MUNGKUR
171
2
JONNER NADEAK,, SH
35
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
224
A
8
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
3
B
1
WAHYUDIN, S.Pd.I
13
2
KADIRUN BERUTU
17
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
33
A
9
PARTAI AMANAT NASIONAL
20
B
1
BAHRIDUN SINAGA, SE
234
2
SUMANTRA SOLIN
54
3
ANNIRIA CIBRO
3
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
311
A
10
PARTAI PERJUANGAN INDONESIA BARU
8
B
1
AMAN HALOMOAN SOLIN
139
2
Ir. JOHANNES BERUTU
89
3
YENTI BOANGMANALU
1
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
237
A
11
PARTAI KEDAULATAN
11
B
1
PERLINDUNGAN HABEAHAN
123
2
JAMILAH SOLIN
2
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
136
A
12
PARTAI PERSATUAN DAERAH
20
B
1
MARINUS PADANG
85
2
ARON SOLIN
7
3
SURIATI BERUTU
1
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
113
A
13
PARTAI KEBANGKITAN BANGSA
16
B
1
ANTONI TINENDUNG
54
2
HALOMOAN BOANGMANALU
138
3
LESTARIA CIBRO
1
4
JIHUR BERUTU
6
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
215
A
14
PARTAI PEMUDA INDONESIA
22
B
1
RAJIUN LIMBONG
305
2
MAHADI LEMBENG
23
3
RUSLIANI TUMANGGER
21
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
371
A
15
PARTAI NASIONAL INDONESIA MARHAENISME
13
B
1
SAHAT PADANG, SH
206
2
EDDY PARNINGOTAN TUMANGGER
57
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
276
A
16
PARTAI DEMOKRASI PEMBARUAN
8
B
1
MAIDO PADANG
110
2
BENGET REAGUNG BANUREA
1
3
ESTERIA BERUTU
7
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
126
A
17
PARTAI KARYA PERJUANGAN
2
B
1
SUYANTI TUMANGGER, S.Pd
223
2
LIBERTI TUMANGGER
10
3
ROMA SARMAWATI SINAMO, SE
8
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
250
A
18
PARTAI MATAHARI BANGSA
4
B
1
RAHDI MAHARAJA
142
2
EVAYANI BR. GINTING
15
5
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
166
A
19
PARTAI PENEGAK DEMOKRASI INDONESIA
7
B
1
ROSIHAN SITAKAR
175
2
DENGAN GIAHTA SOLIN, SP
6
3
TUTI SOLIN
4
4
AGUSTINA LIMBONG
0
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
192
A
20
PARTAI DEMOKRASI KEBANGSAAN
11
B
1
JON MERSON CIBRO, SP
126
2
LAMHOT MANIK
1
3
SONDANG MUNTHE
7
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
145
A
21
PARTAI REPUBLIKA NUSANTARA
18
B
1
ANGGIAT BANUREA
263
2
RISMAWATI BANCIN
65
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
346
A
22
PARTAI PELOPOR
17
B
1
JUN SAHATA H. CIBRO
52
2
HABONARAN CIBRO
234
3
FERIANTI RIAH ATE SOLIN
16
4
HENRY MANAHAN SINAMO, SP
1
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
320
A
23
PARTAI GOLONGAN KARYA
25
B
1
Ir. AGUSTINUS MANIK
165
2
ANDRI SAHNI HABEAHAN
135
3
ROHMA LINGGA
21
4
EFENDI SITANGGAN
5
5
BARITA SOLIN
3
6
HENY FITRIYANI
0
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
354
A
24
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
35
B
1
RONALD LUBIS
275
2
ERNA BERUTU
4
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
314
A
25
PARTAI DAMAI SEJAHTERA
5
B
1
Pdt. JAMES STEPHENSON TUMANGGER
177
2
St.. RAMSES PADANG
8
3
ROSMAWATI BANUREA
28
4
PENNI PADANG
14
5
FIRMAULI LIMBONG
9
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
241
A
26
PARTAI NASIONAL BENTENG KERAKYATAN INDONESIA
10
B
1
LUKMAN PADANG
307
2
SAHATA MANIK
34
3
NENNI MAKDALENA CIBRO
2
4
EPENDI PADANG
25
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
378
A
27
PARTAI BULAN BINTANG
0
B
1
ZULKARNAIN BERUTU, S.Ag
2
2
LAMRI SOLIN
0
3
MEDIAWATI SOLIN
0
4
HENRI BERUTU
0
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
2
A
28
PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN
14
B
1
Drs. OBERLIN MANIK, MM
24
2
TOGATOROP SINAMO
199
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
A
29
PARTAI BINTANG REFORMASI
7
B
1
ASLIM PADANG
71
2
RISNA SOLIN
8
3
TOGA YUNUNG BANCIN
13
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
99
A
30
PARTAI PATRIOT
31
B
1
NURAIDA MANIK
226
2
ALFADIAN CIBRO
26
3
TONI BERUTU
17
4
SRI EKO WAHYU PERTIWI
15
5
PERCA BANUREA
12
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
327
A
31
PARTAI DEMOKRAT
17
B
1
OSLAN SINAMO, S.Sos
103
2
LUKNER HABEAHAN
81
3
ROULI MALAU
3
4
TAUFIK AKBAR BERUTU
0
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
204
A
32
PARTAI KASIH DEMOKRASI INDONESIA
14
B
1
ALAM PADANG
267
2
LUKKAS PADANG
2
3
TINNEN BANCIN
17
4
ENIA PUTRI SOHNY NSODIPTA BANUREA
20
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
320
A
33
PARTAI INDONESIA SEJAHTERA
2
B
1
MAWARDI TUMANGGOR
69
2
TOKO PADANG
142
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
213
A
34
PARTAI KEBANGKITAN NASIONAL ULAMA
0
B
1
0
2
0
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
0
A
41
PARTAI MERDEKA
1
B
1
SOMOK SOLIN
0
2
AQIRUN SITAKAR
2
3
SANTY BR. PADANG
1
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
A
42
PARTAI PERSATUAN NAHDLATUL UMMAH INDONESIA
0
B
1
0
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
0
A
43
PARTAI SERIKAT INDONESIA
6
B
1
MARINDA BANUREA
150
2
LOMO HABEAHAN
60
3
ASDA LINDA TUMANGGER
2
4
WERLITO YUSRIN PADANG
7
5
MARTHA BERUTU
3
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
228
A
44
PARTAI BURUH
2
B
1
Dra. HERULINA BERUTU
59
2
CHAIRULMINUDDIN SINAMO
21
3
TAJO LIMBONG
5
4
REWISDAM LIMBONG
10
JUMLAH PEROLEHAN SUARA (A+B)
A. JUMLAH SUARA SAH CALON ANGGOTA DPRD KAB/KOTA
8124
B. JUMLAH SUARA TIDAK SAH CALON ANGGOTA DPRD KAB/KOTA