Duri itu begitu tajam
Menusuk, menghujam
Tak disangka,
Kenapa duri itu menusuk bapak..?
Kenapa harus bapak..?
Sakit pak..
Amat Sakit..
Sakit bapak rasakan,
Sakit bagi citra demokrasi negeri ini,
Sakit bagi orang-yang mencintai bapak,
Sakit bagi orang-orang yang kenal pada bapak,
Sakit bagi orang-orang yang sama sekali tidak mengenal bapak,
Sakit bagi jiwa-jiwa yang cinta damai..
Paling sakiiiiit bagi kami anak-anak bapak yang telah bapak tinggalkan..
Pak Aziz..
Perjalanan indah bapak
dalam menuntun kami,
Kami banggakan,
Tak ada cela bagi bapak,
Bapak kami percayakan terdepan,
Hingga duri itu tak bisa bapak hindari
Pak Aziz
Kepergian bapak..
Menggemparkan tangis bagi kami,
seperti gempuran roket-roket perang bagi kami
Pilu..
Sedih..
Gundah..
Dendaaamm pada kejaliman..
Dendammm pada anarkisme mengatasnamakan demokrasi..
Pak Aziz..
Meski air mata kami darah
Meski tangis kami memecah bumi menggelagarkan sangkakala.,
Meski duri-duri yang menusuk bapak dimusnahkan, dibakar, dilaknat ke neraka..
Tapi pak..bapak..bapak kami,.. tak ada kuasa kami menahan kepergian bapak.
Pak Aziz..
Takdir berkata ini harus terjadi,
Dalam kepiluan kesedihan
kami mengikhlaskan bapak pergi..
Pergi meninggalkan kami anak-anak bapak..
Selamat jalan pak..
Doa kami
Syurga firdaus dengan indahnya senyum Riduan menanti bapak.
Pak Aziz..
Bapak pahlawan kami,
Membuka mata kami akan duri-duri yang mengancam..
Pak Aziz..
Perjalanan bapak tak ada sia-sia..
Jadi pelajaran beharga bagi kami,
Anak-anak bapak
Akan meneruskan perjalanan ini..
Bapak yang tertusuk duri
Smoga membuat kami lebih hati-hati menapak jalan kedepan..
Sahabat-sahabatku
Mari bangkit lagi..
Tak ada alasan menyerah..
Kita lanjutkan perjalanan ini..
Mari bersatu,,
Melewati duri-duri..mengalahkan duri-duri dengan prestasi.
Njuah-njuah banta karina
(Mengenang atas meninggalnya bapak Drs.H.Aziz Angkat Msp,Ketua DPRD propinsi Sumatera Utara, akibat aksi anarkisme massa demonstran pendukung Propinsi Tapanauli/Protap, 3 Pebruari 2009 di Gedung DPRD Propsu)
Menusuk, menghujam
Tak disangka,
Kenapa duri itu menusuk bapak..?
Kenapa harus bapak..?
Sakit pak..
Amat Sakit..
Sakit bapak rasakan,
Sakit bagi citra demokrasi negeri ini,
Sakit bagi orang-yang mencintai bapak,
Sakit bagi orang-orang yang kenal pada bapak,
Sakit bagi orang-orang yang sama sekali tidak mengenal bapak,
Sakit bagi jiwa-jiwa yang cinta damai..
Paling sakiiiiit bagi kami anak-anak bapak yang telah bapak tinggalkan..
Pak Aziz..
Perjalanan indah bapak
dalam menuntun kami,
Kami banggakan,
Tak ada cela bagi bapak,
Bapak kami percayakan terdepan,
Hingga duri itu tak bisa bapak hindari
Pak Aziz
Kepergian bapak..
Menggemparkan tangis bagi kami,
seperti gempuran roket-roket perang bagi kami
Pilu..
Sedih..
Gundah..
Dendaaamm pada kejaliman..
Dendammm pada anarkisme mengatasnamakan demokrasi..
Pak Aziz..
Meski air mata kami darah
Meski tangis kami memecah bumi menggelagarkan sangkakala.,
Meski duri-duri yang menusuk bapak dimusnahkan, dibakar, dilaknat ke neraka..
Tapi pak..bapak..bapak kami,.. tak ada kuasa kami menahan kepergian bapak.
Pak Aziz..
Takdir berkata ini harus terjadi,
Dalam kepiluan kesedihan
kami mengikhlaskan bapak pergi..
Pergi meninggalkan kami anak-anak bapak..
Selamat jalan pak..
Doa kami
Syurga firdaus dengan indahnya senyum Riduan menanti bapak.
Pak Aziz..
Bapak pahlawan kami,
Membuka mata kami akan duri-duri yang mengancam..
Pak Aziz..
Perjalanan bapak tak ada sia-sia..
Jadi pelajaran beharga bagi kami,
Anak-anak bapak
Akan meneruskan perjalanan ini..
Bapak yang tertusuk duri
Smoga membuat kami lebih hati-hati menapak jalan kedepan..
Sahabat-sahabatku
Mari bangkit lagi..
Tak ada alasan menyerah..
Kita lanjutkan perjalanan ini..
Mari bersatu,,
Melewati duri-duri..mengalahkan duri-duri dengan prestasi.
Njuah-njuah banta karina
(Mengenang atas meninggalnya bapak Drs.H.Aziz Angkat Msp,Ketua DPRD propinsi Sumatera Utara, akibat aksi anarkisme massa demonstran pendukung Propinsi Tapanauli/Protap, 3 Pebruari 2009 di Gedung DPRD Propsu)
9:06 AM | 0
comments | Read More