Cari Blog Ini

Pembangunan Taman Wisata Adat Pakpak di Delleng Simpon

Written By Juwita on Wednesday, December 9, 2009 | 6:12 AM

Perkembangan etnis pakpak semakin hari semakin bertambah tersebar mendiami wilayah Suak Simsim (di Kabupaten Pakpak Bharat), Suak Keppas (di Kabupaten Dairi), Suak Pegagan (di Kabupaten Dairi), Suak Boang (di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam) dan Suak Kelasen (di Kabupaten Humbang Hasundutan) serta tersebar diseluruh penjuru nusantara bahkan dunia.


Senja di Delleng Simpon, terlihat dari Desa Ulumerah 
Etnis Pakpak adalah satu suku bangsa sebagai bagian NKRI yang memiliki budaya tersendiri. Budaya ini harus tetap dipelihara sebagai asset dan identitas etnis Pakpak. Harus ada tindakan-tindakan agar budaya ini tetap terpelihara. Namun sampai saat ini belum ada hal yang menonjol sebagai “tembok kokoh” untuk menjaga dan memelihara budaya Etnis Pakpak agar tetap lestari. Cukup beralasan jika masyarakat Pakpak segera menciptakan Pusat Budaya Pakpak misalnya satu kawasan yang tertata menarik dan sedemikian rupa sehingga menjadi satu kawasan Wisata Adat sebagai pusat budaya.


Wisata Adat Pakpak di Delleng Simpon

Untuk mewujudkan cita-cita ini, satu opini adalah pembangunan Wisata Adat Pakpak Lima Suak di Delleng Simpon Kabupaten Pakpak Bharat. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat memiliki potensi yang besar untuk mewujudkan ini. Harus ada gebarakan besar pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat khususnya yang mengarah pelestarian budaya Pakpak sekaligus bernilai ekonomi yang bisa menggerakkan roda pembangunan Kabupaten ini. Kabupaten Pakpak Bharat kedepan harus bisa jadi pusat budaya dan pustaka visual budaya Pakpak.

Sun Rise di Delleng Simpon
Mengapa di Kabupaten Pakpak Bharat..?
  1. Dari lima suak yang mendiami ulayat suku pakpak di atas, faktanya mayoritas penduduk asli suku pakpak yang mendiami satu daerah adalah di Kabupaten Pakpak Bharat;
  2. Dari segi letak geografis Kabupaten Pakpak Bharat berada ditengah-tengah kelima suak pakpak sehingga menjadi titik focus yang bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat Pakpak dari semua suak dengan mudah;
  3. Nilai budaya dan Adat Pakpak di Kabupaten Pakpak Bharat masih terpelihara dengan sempurna, belum ada campur baur dengan budaya etnis lain;
  4. Situs peninggalan budaya Pakpak banyak ditemui di Kabupaten Pakpak Bharat seperti mejan, rumah adat dan tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah dan legenda serta orang-orang tua sebagai ahli adat yang memiliki pengetahuan budaya Pakpak secara turun-temurun.
Mengapa di Delleng Simpon..?
  1. Delleng Simpon yang memiliki panorama alam yang sangat indah memiliki nilai wisata yang menarik untuk dikunjungi. Delleng simpon adalah puncak gunung tertinggi di Kabupaten Pakpak Bharat. Selama ini Delleng Simpon menjadi daerah tujuan wisata lokal yang ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Tak hanya masyarakat Pakpak, para pendatang dari daerah lainpun kagum akan keindahan dari panorama alam Delleng Simpon. 
  2. Kawasan Delleng Simpon merupakan batas wilayah pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat dengan Kabupaten Humbang Hasundutan. Kawasan disekitar Delleng Simpon memiliki peninggalan-peninggalan budaya yang tinggi seperti Mata Air Eluh Berru Tnambunen, Perkemenjenan (kebun kemeyan) sebagai mata pencarian masyarakat, Barati untuk Merbanto, situs-situs budaya seperti Mejan, Rumah Adat, Lae Merah (sungai yang berwarna merah alami) serta Legenda Silaan di Desa Ulumerah;
  3. Berada di kawasan jalan propinsi yang mudah untuk dikunjungi.
Mata air di kaki Delleng Simpon, memiliki Legenda yang terbentuk dari Air Mata Berru Tinambunen (Eluh Berru Tinambunen)
Banyak hal menarik yang bisa diciptakan di kawasan ini sehingga layak untuk dikunjungi. Secara umum kawasan ini telah memadai sebagai Pusat Budaya Pakpak, tinggal penataannya yang bersifat teknis. Masyarakat Pakpak telah banyak menjadi sarjana-sarjana yang ahli dibidang pembangunan infrastruktur, ahli wisata dan budaya, ini bisa di berdayakan. Sumbangan-sumbangan semua pihak tentu sangat diharapkan agar dicapai satu keberhasilan. Diharapkan selain menjadi pusat Budaya Pakpak kawasan ini sekaligus menjadi daerah tujuan wisata yang bisa menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Pakpak Bharat. 

Satu perbandingan yang relevan, hal semacam ini telah berhasil dilaksanakan oleh Kabupaten Dairi yaitu pembanguna Taman Wisata Iman (TWI) di Sitinjo Dairi. Saat ini TWI menjadi satu asset wisata Kabupaten Dairi yang mampu menambah pendapatan asli daerah. 


Mengapa Pakpak Bharat tidak…? Kapan lagi Pakpak Bharat jadi Nduma seperti yang dicita-citakan..? 
Tindakan-tindakan besar dan tepat harus segera dilaksanakan. Atau biarkan saja “kuda” pembangunan jalan ditempat, bertahan digilas “kuda-kuda” lainnya..?

Otonomi daerah yang melahirkan Kabupaten Pakpak Bharat secara umum disambut dengan rasa gembira oleh masyarakat Pakpak khususnya masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat. Dengan berdirinya kabupaten Pakpak Bharat maka diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengatur dirinya sendiri “menunggang kuda” pembangunan menuju kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera (nduma) dengan usaha penggalian-penggalian potensi yang ada.

0 comments:

Post a Comment