Cari Blog Ini

Honorer Sebelum 2005 Jadi PNS

Written By Juwita on Friday, August 5, 2011 | 7:19 AM

Menpan : Segera Kita Angkat

JAKARTA - Ini kabar gembira bagi honorer dibawah tahun 2005 yang belum diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pasalnya, pemerintah pusat akan segera mengangkat mereka menjadi PNS. Penegasan ini langsung disampaikan oleh pihak Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).

Ini dalam rangka merampungkan penataan PNS. “Verifikasi tenaga honorer sangat ketat, bahkan tidak ada verifikasi semacam ini sebelumnya, hal itu dilakukan karena dengan moratorium PNS, hanya tenaga honorer yang berkesempatan diangkat jadi PNS,” kata Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian PAN-RB Gatot Sugiharto, Rabu (3/8).



ilustrasi
Gatot mengatakan, verifikasi tenaga honorer yang bisa diangkat PNS diharapkan selesai akhir bulan ini. Verifikasi dikerjakan di setiap daerah, dengan antara lain didampingi Kementerian PAN-RB, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama. “Hal-hal yang diverifikasi antara lain ijazah dan surat keputusan pengangkatan sebagai tenaga honorer. Untuk bisa diangkat sebagai PNS, tenaga honorer harus dipastikan diangkat sebelum tahun 2005,” jelas Gatot.

Dia juga menegaskan, keputusan moratorium PNS mulai tahun depan. Karena pemerintah pusat merasa perlu menerapkan moratorium penerimaan PNS yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengurangi belanja gaji PNS. Selama ini belanja gaji PNS sangat memberatkan pemerintah pusat sebab dibanyak daerah hampir mencapai sekitar separuh APBD.

“Tingginya belanja gaji PNS setiap tahun menyebabkankan pembiayaan pembangunan daerah kekurangan dana,” jelasnya.

Terkait berapa jumlah tenaga honorer yang akan diangkat, Gatot mengaku belum bisa dipastikan sebab masih harus menunggu hasil verifikasi. Bahkan Kementerian PAN-RB belum bisa menetapkan berapa jumlah kebutuhan PNS dan bidang apa saja yang mengalami kekurangan PNS.

Moratorium pengangkatan PNS, kata Gatot, memang bukan diartikan sebagai penghentian total perekrutan. Moratorium lebih diartikan sebagai perekrutan yang jauh lebih ketat dan terarah. “Salah satu ukurannya adalah pengangkatan PNS baru se-Indonesia harus lebih kecil dari jumlah PNS yang pensiun pada setiap tahun. Jumlah PNS yang pensiun setiap tahun mencapai 130 ribuan orang,” katanya menjelaskan.

Jadi, lanjutnya, pengangkatan tenaga kerja honorer tinggal menunggu peraturannya, yang saat ini masih dalam tahap penjadwalan untuk pembahasan di Kemenko Polhukam untuk selanjutnya dipaparkan kepada Presiden.

Pengamat ekonomi, Anggito Abimanyu menilai, keputusan moratorium PNS yang akan dilakukan pemerintah harus diimbangi dengan kebijakan memperpendek usia pensiun PNS yang tidak produktif.

“Untuk mengurangi beban APBN, tidak cukup dengan moratorium, pemerintah sebaiknya memensiunkan dini PNS yang tidak produktif,” sarannya.

Ia menambahkan, berdasarkan data Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, anggaran untuk PNS setiap tahun meningkat. Pada 2005, anggaran PNS Rp 54,3 triliun, kemudian membengkak menjadi Rp l62,7 triliun (APBNP) atau 147,9 triliun (realisasi) pada 2010. Kenaikan drastis juga terjadi pada 2011, anggaran belanja PNS sebesar Rp 180,6 triliun (RAPBN) atau Rp 180,8 triliun (APBN). “APBN 2011 disebut sebesar Rp l.200 triliun, belanja pegawai porsinya 10 persen,” jelasnya.

Senada dengan Anggito, anggota DPR Komisi XI dari Fraksi PKS Andi Rahmat, menilai rencana pemensiunan dini PNS yang tidak produktif. harus didukung dan direalisasikan Menurutnya, jumlah PNS yang ada saat ini sudah cukup besar, mencapai 4,7 juta pegawai, jumlah tersebut membuat Indonesia menjadi negara birokrasi yang boros. “Indonesia ini seperti Cina dan India dengan birokrasi yang besar,” katanya.

Sebelumnya, Menteri PAN-RB, EE Mangindaan mengatakan sebagian tenaga honorer yang masuk sebelum 2005 akan diprioritaskan untuk diangkat menjadi PNS. “Moratorium tetap, tapi honorer pengecualian.Pokoknya honorer yang paling lama 2005. Jadi sebelum 2005, itu yang kita angkat yang memenuhi syarat. Sesudah itu tidak ada honorer lagi,” jelasnya.

Kendati memprioritaskan tenaga honorer, lanjut Mangindaan, pihaknya akan memperketat seleksi.Tenaga honorer tetap harus mengikuti sejumlah persyaratan, seperti ujian saringan. Pengangkatan tenaga honorer akan diselesaikan dengan terlebih dahulu membenahi peraturan terkait seperti UU 43 Tahun 1999 tentang Kepegawaian, sambil menunggu proses verifikasi lebih lanjut serta mempertimbangkan besarnya anggaran aparatur yang harus dikeluarkan pemerintah.

“Jumlah kita belum berani putuskan karena masih diverifikasi, karena menyangkut formasi. Tidak asal angkat. Kita harus sesuaikan juga bagaimana kesiapan daerah.” (Jambi Expres 04/08/2011)
7:19 AM | 0 comments | Read More

Penerimaan CPNS Di Stop, Entrepreneur Berkembang

Written By Juwita on Thursday, August 4, 2011 | 12:15 AM

Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Demokrat Theresia Pardede mendukung rencana Kementerian Keuangan yang akan melaksanakan moratorium (penghentian sementara) penerimaan Pegawai Negeri Sipil. Moratorium diharapkan akan mendorong lahirnya sejumlah wirausahawan (entrepreneur).

"Namun untuk para guru yang telanjur sebagai guru honorer, tetap berlaku dua jalur yakni mereka yang akan diangkat jadi PNS dan yang tidak namun diberi tunjangan kesejahteraan, sesuai dengan PP 43 dan 48," ujar Tere, panggilan akrab anggota dewan dari dapil Jawa Barat II itu kepada Jurnalparlemen.com, Selasa (2/8).

"Sedangkan untuk tenaga PNS yang sudah masuk, sebaiknya diberi tawaran pensiun dini sehingga tidak akan membebani pemerintah," tambahnya.

PNS juga, kata Tere, perlu dikaji ulang setiap lima tahun sekali seperti di Jepang. Kaji ulang untuk menilai profesionalitas sehingga akan mendapatkan promosi yang sesuai dengan kemampuan. Di beberapa negara Eropa seperti di Norwegia, menurut Tere, guru juga bukan pegawai negeri meski tetap mendapat anggaran dari pemerintah. "Para guru itu jadi pendidik negara," katanya. Karena itu, posisi guru perlu juga disamakan dengan advokat.

Karena itu, Tere setuju guru tidak harus diangkat jadi PNS namun diberi tunjangan kesejahteraan yang layak. Sebab cara ini selain akan meningkatkan profesionalitas guru juga mengurangi anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah. Sebab, selama ini sebagian anggaran pemerintah memang habis untuk bayar gaji pegawai. Dengan mengurangi PNS melalui pensiun dini dan moratorium, maka anggaran bisa dihemat.
Source : Detik.com : Rabu, 03/08/2011 10:44 WIB
12:15 AM | 0 comments | Read More

Hati-Hati, Pakpak Bharat Termasuk 13 Daerah Rawan Angin Puting Beliung di Sumut

Written By Juwita on Wednesday, August 3, 2011 | 12:31 AM

Sepertinya masyarakat Pakpak Bharat perlu untuk selalu wasapada mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan akibat fenomena alam yang mungkin akan terjadi, kapan pun dituntut kewaspadaan masyarakat Pakpak Bharat. Seperti pada posting sebelumnya yang menyatakan bahwa Pakpak Bharat masuk Daerah Rawan Longsor 15% Di Sumut, maka informasi kali ini menyatakan bahwa Pakpak Bharat juga masuk daerah rawan angin puting beliung diantara 13 daerah lainnya di sumatera utara.

ilustrasi/google.com
Cuaca di Kota Medan belakangan ini acap kali tidak menentu, pada siang hari cuaca cerah dan cenderung panas bahkan mencapai suhu 34 derajat celsius. Sedangkan pada malam hari, hujan terkadang turun dengan intensitas ringan hingga sedang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah I Medan menyatakan, kota ketiga terbesar di Indonesia ini berpotensi dilanda puting beliung.

Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 60-90 km/jam yang berlangsung 5-10 menit, akibat perbedaan tekanan yang sangat besar dalam area skala sangat lokal yang terjadi di bawah atau di sekitar awan cumulonimbus.

Di langit tampak ada pertumbuhan awan cumulus (awan putih bergerombol yang berlapis-lapis). Diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang batas tepinya sangat jelas bewarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual terlihat seperti bunga kol. Awan ini tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat. Inilah yang disebut awan cumulonimbus.

Durasi pembentukan awan hingga awan punah berlangsung paling lama sekitar satu jam. Gejala awal puting beliung adalah udara terasa panas dan gerah. “Selain Medan, ada 12 daerah lainnya di Sumatera Utara yang berpotensi dilanda puting beliung dan Guntur dalam waktu ke depan,” ujar staf Pelayanan Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Kristin Matondang, kepada Waspada Online hari ini.

Selain Medan, sebutnya, daerah yang harus waspada terkena puting beliung, antara lain Tanjung Balai, Kabupaten Labuhan Batu, dan Deli Serdang. Kemudian Kabupaten Serdang Bedagai, Asahan, Batubara, Humbang Hasundutan, Padang Lawas Utara, Toba Samosir, Pakpak Bharat, Dairi, dan Langkat.

BMKG memperkirakan kecepatan angin tersebut dapat mencapai 30 knots atau 54 km per jam. Kondisi itu disebabkan pertumbuhan awan cumulonimbus cukup aktif sehingga potensi angin yang muncul lebih besar. Sedangkan guntur berpotensi terjadi pada saat hujan yang berpeluang turun pada sore hingga malam hari. “Secara umum, kondisi cuaca di Sumut berawan pada sore hari dengan suhu rata-rata 33 derajat celsius. Kondisi awan tersebut dapat berlanjut dengan turun hujan hingga malam hari dengan intensitas ringan hingga sedang,” tandasnya.

Waspada Online : Tuesday, 02 August 2011 23:01
Puting beliung ancam 13 daerah Sumut
12:31 AM | 0 comments | Read More

Ada Harapan Sisa Pegawai Honorer & PTT Akan Segera Diangkat Jadi PNS

Written By Juwita on Tuesday, August 2, 2011 | 10:17 PM

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginginkan porsi yang seimbang terhadap pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan birokrasi. Salah satu caranya yakni dengan mengangkat kembali tenaga honerer menjadi PNS.

Dalam pengantarnya saat memimpin rapat terbatas hari ini di Kantor Presiden Jakarta, SBY mengungkapkan pemerintah saat ini sedang membahas pembentukan rancangan peraturan pemerintah (RPP) pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS dan RPP tentang pegawai tidak tetap.


"Pada periode pertama pemerintahan saya, kita telah banyak mengangkat tenaga honorer. Jumlahnya lebih dari satu juta," kata SBY di Istana Presiden, hari ini. Pengangkatan tersebut lanjutnya disesuaikan dengan persyaratan yang dianggap perlu pada masing-masing kementerian dan lembaga negara lainnya. Namun pengangkatan saat itu belum juga mengurangi jumlah tenaga honorer khususnya di daerah.

Pemerintah berinisiatif mencarikan solusi dengan sebelumnya memperhitungkan secara cermat kebutuhan PNS dalam kegiatan penyelenggaraan negara sebagai perangkat administrasi negara.

"Tidak tepat kalau kita kekurangan pegawai tetapi juga sama tidak tepatnya jika kelebihan pegawai dan tidak sesuai dengan apa yang hendak dilakukan oleh negara dan pemerintah," jelas SBY. Presiden juga, mempersyaratkan secara khusus pada integritas dan kapabilitas terhadap calon pegawai negeri sipil (PNS). Tenaga honorer yang akan diangkat menjadi PNS harus memenuhi kualifikasi tersebut.

Menurut SBY, kualifikasi terhadap aparatur birokrasi yang akan melakukan kegiatan penyelenggaraan negara berdampak terhadap pelayanan masyarakat. "Agar mereka betul-betul menjadi penggerak birokrasi dan administrasi negara," ucapnya.

Rapat terbatas hari ini membahas beberapa hal diantaranya mencari solusi terhadap banyaknya tenaga honorer yang belum diangkat menjadi PNS. Isu tersebut menurut SBY telah menjadi perbincangan berabagi kalangan. Presiden SBY meminta penataan pegawai dilakukan dengan cermat baik terhadap yang sudah berstatus PNS maupun yang masih berstatus honorer.

"Termasuk juga untuk anggarannya," tandasnya.

Source : Waspada Online : Tuesday, 02 August 2011 20:30                                            
SBY PNS-kan 1 juta lebih honorer
Editor: SASTROY BANGUN
Copy Editor: AGUS ZULHAMIDI
10:17 PM | 0 comments | Read More

Kirim Tulisan Anda

Written By Juwita on Sunday, July 31, 2011 | 3:57 AM


Selamat Datang di Pakpak Bharat Blog.
Njuah-njuah mo banta karina.

Pakpak Bharat Blog, hadir sebagai wujud kecintaan akan budaya Pakpak. Hal ini tidak semata-mata menyatakan diri sebagai kelompok yang paling peduli, tetapi mencoba memupuk kecintaan terhadap lebbuh (kampung halaman). Harapan dan ide terhadap pembangunan budaya (development culture) membutuhkan beragam potensi. Potensi yang kecil ini (membuat Pakpak Bharat Blog) belum memiliki arti apa-apa dibandingkan dengan harapan luhur akan kemajuan Etnis Pakpak di tengah-tengah suku bangsa lainnya.

Pakpak Bharat Blog menyajikan informasi seputar ekonomi, budaya, politik, pembangunan, informasi lainnya yang berguna bagi setiap stakeholders masyarakat Pakpak Bharat tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Kami menyadari Pakpak Bharat Blog ini masih jauh dari kesempurnaan, dan kami senantiasa membuka hati akan saran dan kritik yang konstruktif dalam pengembangan blog ini ke depan.

Pakpak Bharat Blog memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk memuat suatu tulisan, karya ilmiah, karangan fiksi, opini, cerita, lirik lagu/syair/puisi, nasehat, ide dan gagasan atau apa saja yang layak dimuat untuk dibaca khalayak ramai pada halaman ini.

Tulisan anda akan segera dimuat pada halaman Pakpak Bharat Blog dengan persyaratan :
  1. Topik tulisan berhubungan dengan Pakpak Bharat atau Budaya Suku Pakpak secara umum atau topik lain yang bisa dikaitkan secara langsung atau tidak langsung dengan Pakpak;
  2. Tulisan asli karya sendiri atau menyebutkan sumber yang jelas, bukan hasil plagiat dari karya orang lain;
  3. Tulisan tidak mengandung SARA, pornografi, melawan hukum, provokasi atau bertentangan dengan etika;
  4. Tulisan yang dikirim bukan termasuk iklan atau promosi untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Jika ingin memasang iklan, silahkan hubungi pengelola. 
Silahkan mengirimkan karya anda (dalam bentuk .doc/ MS. Word) melalui email ke alamat :

admin [at] pakpakbharatblog.co.cc

Sertakan juga identitas lengkap anda sebagai kontak dengan Admin dengan menyebutkan :
Nama Jelas, Alamat dan Nomor Telephone/Handphone yang bisa dihubungi.

Metode Pengiriman Langsung :

Anda juga bisa mengirimkan secara langsung artikel ke blog ini tanpa melalui email pengelola diatas. Saat itu juga tulisan akan langsung termuat tanpa campur tangan Admin.

Cukup kirimkan karya anda ke alamat:

sisada.pakpak[at]blogger.com

Karya bisa berupa puisi, pantun, sukut-sukuten, aturan peradaten, video, photo-photo, opini, humor pakpak, undangan, pengumuman dan karya lainnya yang bertemakan Pakpak yang layak dimuat dan dibaca umum.

Ribuan orang setiap hari akan melihat tulisan yg dikirim dan otomatis diteruskan ke Facebook Fans Page dengan member 1200 orang lebih.

PENTING : Ketentuan jika mengirim ke alamat ini : 
  1. Tulisan akan otomatis termuat saat itu juga, jadi jangan asal tulis.
  2. JUDUL EMAIL akan menjadi Judul artikel dan ISI EMAIL akan menjadi Isi artikel, (LIHAT CONTOH PENULISAN EMAIL DIBAWAH)
  3. Photo yang dilampirkan akan menjadi photo artikel di bagian atas artikel
  4. Buat nama di bawah tulisan atau di awal tulisan sebagai identitas pengarang/pengirim.
  5. Tulisan yang tidak sesuai, mengandung SARA dan melawan hukum atau mencemarkan nama seseorang akan langsung dihapus.
  6. Tulisan yang dikirim bukan iklan atau promosi untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Jika ingin mengirim iklan, silahkan hubungi pengelola.
  7. Setelah dikirim lihat hasilnya di beranda blog ini.
  8. Privasi anda tetap terjaga, kami tidak menyimpan informasi data pribadi penulis seperti alamat email dan pasword anda, dan alamat email anda tidak akan ditampilkan pada artikel yang anda kirimkan.

    Contoh Format Penulisan Email : 

    (klik gambar untuk memperbesar)

    Dengan contoh ini, tampilannya akan seperti terlihat disini :

    --------------------------------------------------------------------------------------------------

    Jika ditemukan isi yang memerlukan tanggapan, kritik, koreksi dan saran pada blog ini silahkan informasikan kepada kami:

    Hubungi kami :
    Email : admin[at]pakpakbharatblog.co.cc

    Untuk pengembangan Blog ini jika berkenaan anda juga bisa memberikan donasi kepada Pengelola melalui Paypal :






    Semoga Pakpak Bharat Blog dapat memberi kontribusi demi PETARARKEN LEBBUH (membumikan kampung halaman)

    Terimakasih, Liasate, Njuah-Njuah !

    Pengelola
    3:57 AM | 0 comments | Read More