Cari Blog Ini

Habitat Kuskus ditemukan di Pakpak Bharat

Written By Juwita on Saturday, June 5, 2010 | 8:59 PM

Tutupan hutan di Dairi dan Pakpak Bharat dengan luas sekitar 142.000 hektare mengandung kekayaan flora dan fauna. Salah satunya binatang Kuskus, belum lama ini ditemukan warga dari pinggiran hutan Kecamatan STU Julu Kabupaten Pakpak Bharat (foto).

Binatang lucu dan menggemaskan ini masuk dalam jenis hewan yang dilindungi. Masuk dalam ordo Diprotodontia. Pertama kal
i kuskus diteliti oleh Milne dan Edwards tahun 1877. Dari penelitian sebelumnya, habitatnya tersisa di wilayah Papua dan Papua Nugini. Namun dengan adanya penemuan ini ternyata Kuskus juga ditemukan di Kabupaten Pakpak Bharat.

Spesies yang ditemukan warga berwarna coklat. Kuskus yang terdiri dari beberapa genus ini beranekaragam warna. Ada yang putih, cokelat kemerahan hingga cokelat dan abu-abu. Beberapa jenis di antaranya ada yang berwarna tubuh pucat dan berbulu pendek. Walau memiliki banyak genus tapi jumlah kuskus sangat sedikit. Di seluruh dunia hanya terdapat di Papua saja. Beberapa tahun lalu masih bisa dijumpai spesiesnya di Australia, tapi belakangan tak pernah lagi dijumpai, dan terakhir ternyata bisa dijumpai di Pakpak Bharat, Sumatera Utara.

Masuk dalam genus kuskus adalah kuskus sutra (Phalanger sericeus) yang hidup di pegunungan Papua dan bisa ditemukan pada ketinggian 3900 meter. Telinganya pendek, berbulu tebal dan panjang.
Mereka biasa berbagi tempat tinggal dengan sesama kuskus genus lain, yaitu kuskus gunung (Phalanger carmelitae) dan kuskus stein (Phalanger vestitus). Kuskus stein adalah jenis kuskus paling langka. Mereka hidup di Papua. Tubuhnya termasuk paling kecil di antara jenis kuskus lain. Panjang tubuhnya antara 325 sampai 600 milimeter. Dengan ekor sepanjang 250 hingga 600 milimeter, seekor kuskus betina berbobot 1800 gram.

Lalu ada lagi kuskus tutul (Phalanger muculatus) yang merupakan spesies terbesar. Kuskus jantan jenis ini bisa mencapai bobot enam kilogram. Mereka menyukai hidup di dataran rendah, kurang dari 1200 meter di atas permukaan laut di Papua Nugini. Jenis ini memiliki warna tubuh lebih terang yang dikombinasi dengan tutul hitam. Pupil matanya menyerupai kucing. Beberapa ahli zoologi mengusulkan agar kuskus tutul masuk dalam genus Spilocuscus.

Kuskus umumnya menyukai makanan berupa serangga, binatang kecil, hingga telur burung. Bisa bertahan hidup di daerah hutan hujan tropis. Mereka jenis hewan yang suka menyendiri pada waktu memburu makanan. Biasanya mencari makan pada malam hari karena dianggap aman dari incaran musuh.

Hidup dari satu dahan pohon ke pohon yang lain, kuskus juga membangun keluarga seperti manusia. Binatang mamalia yang geraknya lambat ini dapat melahirkan tiga ekor anak sekali melahirkan. Kini mereka terdaftar di IUCN dan CITIES sebagai hewan langka dunia yang dilindungi undang-undang.

Saatnya Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat mengambil tindakan untuk memelihara kelangsungan hidup binatang langka ini dengan melakukan pengawasan dan menindak perburuan liar.

0 comments:

Post a Comment